Dorong BPK Periksa Penggunaan PMN Garuda Rp 7,5 T, Sekarga: Kami Siap Beri Masukan Informasi

Selasa, 23 Agustus 2022 08:55 WIB

Pesawat Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 28 Februari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Tangerang - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) mendorong Badan Pemeriksa Keuangan BPK memeriksa penggunaan penyertaan modal negara sebesar Rp 7,5 T di Garuda Indonesia.

"Kami siap memberikan masukan informasi kepada tim BPK terkait ada beberapa transaksi yang patut diduga menyalahi asas Good Corporate Governance(GCG)," ujar
Ketua DPP Serikat Karyawan PT.Garuda Indonesia(Persero), Tomy Tampatty dalam keterangan tertulisnya, Selasa 22 Agustus 2022.

Tomy mengatakan dukungan Sekarga ini menyikapi adanya surat tugas pemeriksaan BPK atas Pernyertaa Modal Negara (PMN) di BUMN sebagaimana pernyataan Pimpinan VII BPK Hendra Susanto. "Kami Serikat Karyawan Garuda Indonesia sangat mendukung 1 pemeriksaan tersebut," ujarnya.

Sekarga, kata Tomy berharap semua pihak di tubuh Garuda Indonesia sepakat dengan pemeriksaan BPK yang juga didukung Menteri BUMN Erick Thohir. "Semoga dengan adanya kontrol dan pemeriksaan dari BPK, penggunaan PMN Rp 7,5 Triliun untuk Garuda Indonesia digunakan secara tepat sasaran dan dapat menyelamatkan kelangsungan Flag Carrier Garuda Indonesia," kata Tomy Tampatty.

Sebelumnya, Pimpinan VII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Hendra Susanto menyerahkan surat tugas pemeriksaan Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di periode 2020-2022.

Advertising
Advertising

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemeriksaan itu dalam rangka restrukturisasi perusahaan. Menurutnya, keikutsertaan BPK akan membantu proses transformasi dan perubahan model bisnis BUMN yang mendapatkan PMN.

Tujuannya, kata dia, agar proses restrukturisasi berjalan transparan, akuntabel, dan efektif, berlandaskan good corporate governance. "Peran BPK sangat penting dan strategis untuk mendorong hal tersebut," ujar Erick Thohir di Gedung BPK, Jakarta, dikutip melalui siaran pers pada Jumat, 19 Agustus 3022.

Erick menuturkan kapasitas BUMN yang bertanggung jawab terhadap sepertiga perekonomian nasional dituntut menjaga amanah dalam mengelola uang negara. Sementara itu, di era keterbukaan ini menurutnya terkadang persepsi publik lebih menonjol ketimbang fakta. Sehingga, sering kali PMN dikonotasikan negatif. Begitu pula utang BUMN seringkali dipersepsikan buruk.

“Padahal faktanya, sejak 2012 hingga 2022, total kontribusi yang diberikan BUMN, baik itu dari pajak, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), dan deviden kepada negara tiga kali lipat lebih besar ketimbang utang. Itu menandakan saat ini BUMN sehat," kata Erick.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi keterlibatan BPK dalam membantu proses transformasi dan restrukturisasi BUMN. Ia berharap kolaborasi dengan BPK akan sangat strategis untuk menyamakan persepsi.

Namun, ia mengatakan perlu ada persepsi yang disamakan. Salah satunya soal penugasan pelayanan publik atau Public Service Obligation (PSO) yang sering diemban BUMN. Erick berujar selama ini penugasan sering diberikan tidak berdasarkan proses korporasi, sehingga BUMN mengalami kesulitan dalam menghadapi belenggu total utang dan cash flow akibat menjalankan penugasan tersebut.

"Karena itu, saya ingin BPK mendukung dan mendorong rencana kebijakan yang sedang disepakati, yaitu bahwa penugasan kepada BUMN setidaknya harus disepakati tiga kementerian," kata dia.

Tiga kementerian itu adalah Kementerian BUMN sebagai manajemen BUMN, lalu Kemenkeu sebagai pemegang saham BUMN, dan Kementerian terkait yang punya tugas pokok dan fungsi mendorong penugasan ke BUMN.

"Intinya, kami ingin transformasi BUMN berjalan sehat dan kontribusi kepada negara tidak mengalami salah arah," ucapnya.

Erick pun meminta BPK mendukung pengambilan keputusan cepat akan masa depan perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah tidak lagi profit. Alasan dia, perubahan dunia yang cepat, baik disebabkan digitalisasi, faktor lingkungan, kesehatan, dan geopolitik, sehingga perlu pengambilan keputusan yang juga cepat.

“Jika harus menutup, menggabungkan, dan mengubah model bisnis dari BUMN yang secara bisnis sudah tak lagi produktif, harus cepat," kata Erick.

JONIANSYAH HARDJONO l RIANI SANUSI PUTRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

4 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

5 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya