Harga Cabai dan Bawang Kontributor Utama Inflasi, Luhut: Kita Ini Kampungan Sebenarnya

Jumat, 19 Agustus 2022 15:56 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berkeliling ke Raja Ampat, Jumat, 12 Agustus 2022. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tingginya angka inflasi Indonesia disebabkan oleh kenaikan harga kelompok makanan, khususnya harga cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit. Padahal, kata dia, inflasi pokok Indonesia hanya 2,84 persen.

"Kita ini kampungan juga sebenernya. Kenapa jadi inflasi jadi 4,94 ya itu karena harga bawang merah, cabai rawit, cabai merah, itu yang mempengaruhi inflasi kita ini," kata Luhut di Universitas Hasanuddin, Makassar, seperti dikutip dalam video YouTube pada Jumat, 19 Agustus 2022.

Karena itu, ia telah berbicara pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait arahan seluruh desa menanam cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Supaya inflasi, tuturnya, bisa dikendalikan sekitar empat persen.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menuturkan pengendalian inflasi oleh pemerintah akan difokuskan pada pangan dan energi. Menurutnya situasi ini perlu disikapi dengan rencana matang.

"Kita harus attack ini atau ini, seperti perang saja. Mana musuh kita yang paling penting, ada dua, yaitu energi dan makanan," kata dia.

Advertising
Advertising

Luhut meyakini angka inflasi Indonesia masih bagus dibandingkan negara-negara lain. Ia membandingkan level inflasi Indonesia dengan Amerika dan Turki yang mencapai dua digit. Menurutnya, perekonomian Indonesia masih lebih bagus dari masyarakat harus bangga.

"Kita kadang-kadang ada yang enggak bangga sama negara ini. Kalau ada yang tidak suka pemerintah ya gapapa kan 2024 ini selesai," ucapnya.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai inflasi bahan makanan atau volatile food Indonesia cukup menghawatirkan. Dia menuturkan inflasi bahan makanan sampai Juli 2022 secara year on year (yoy) menembus 11 persen.

Angka tersebut lebih tinggi dari inflasi umum yang hampir mencapai 5 persen. "Jadi ini harus sangat diperhatikan," ujarnya kepada Tempo, Ahad, 14 Agustus 2022.

Presiden Jokowi juga telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menerbitkan aturan penggunaan anggaran tak terduga di daerah untuk mengendalikan inflasi. Ia meminta agar pos anggaran itu dipakai untuk menutup biaya transportasi distribusi pangan.

Jokowi mengungkapkan meski lebih rendah ketimbang negara lain, angka ini sudah melebihi batas atas sasaran, yaitu 3 persen plus minus 1 persen. Salah satu penyebabnya adalah inflasi volatile food yang mencapai 11,47 persen dari seharusnya maksimal 6 persen.

RIANI SANUSI PUTRI | FAJAR PEBRIANTO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

14 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

14 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

16 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

17 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

18 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

19 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

1 hari lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

1 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya