Sri Mulyani Beberkan Penyebab Subsidi Energi Tahun Depan Turun 33 Persen

Selasa, 16 Agustus 2022 18:03 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Dalam keterangan persnya, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia berada dalam kondisi terjaga di tengah tekanan perekonomian global yang meningkat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan subsidi energi, termasuk bahan bakar minyak (BBM) pada 2023, tidak akan sebesar tahun ini. Pada 2022, pemerintah memperkirakan subsidi BBM membengkak hingga Rp 502 triliun.

"Belanja untuk subsidi tidak akan sebesar tahun ini. Oleh karena itu, kelihatannya levelnya menurun total belanjanya," kata Sri saat konferensi pers Nota Keuangan dan RAPB 2023 di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, perhitungan subsidi energi ini mengacu pada asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2023. Pada RAPBN 2023, harga minyak diperkirakan sebesar US$ 90 per barel atau lebih rendah dari asumsi outlook 2022 sebesar US$ 95-105 per barel. Nilai tukar rupiah pun berada di posisi Rp 14.750 atau sedikit menguat dari outlook 2022 sebesar Rp 14.500-14.900 per dolar Amerika Serikat.

Sri Mulyani memaparkan pemerintah mengalokasikan subsidi energi Rp 210,7 triliun dalam RAPBN 2023 dengan kompensasi energi sebesar Rp 126 triliun. Dengan demikian, total subsidi energi dan kompensasinya pada 2023 sebesar Rp 336,7 triliun.

Besaran subsidi energi ini turun sekitar 33 persen dari outlook subsidi dan kompensasi energi pada 2022 sebesar Rp 502,4 triliun. Alokasi kebutuhan tahun ini mencakup subsidi energi sebesar Rp 208,9 triliun dan kompensasi energi Rp 293,5 triliun.

Advertising
Advertising

"Tentu kita berharap tadi jumlah dari juta kiloliter untuk Pertalite, Solar, LPG, itu tetap dikendalikan karena kalau tidak pasti akan melawati bahkan yang Rp 502,4 triliun akan terlewati apabila volume subsidi tidak terkontrol," kata Sri.

Dalam pemaparannya, kebijakan subsidi pada 2023 itu di antaranya diperuntukkan bagi subsidi tetap Solar Rp 1.000 per liter, naik Rp 500 per liter dari 2022. Kemudain, kompensasi energi dialokasikan karena tidak dilakukannya penyesuaian harga BBM dan tarif tenaga listrik seiring dengan meningkatnya harga Indonesian Crude Price atau ICP.

Baca: Alokasi Subsidi Energi pada 2023 Turun jadi Rp 210,7 Triliun, Harga BBM Akan Naik?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

26 menit lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

1 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

5 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

8 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

9 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya