Kementan Jelaskan Maksud Harga Mi Instan Bisa Naik 3 Kali Lipat

Kamis, 11 Agustus 2022 19:06 WIB

Seorang pengunjung melihat-lihat mie instan di toko Good Noodle di Bangkok, Thailand, 21 Maret 2022. Toko ini menyediakan lebih dari 70 jenis mi instan dari seluruh Asia dan dapat langsung menikamati mie tersebut ditempat. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian atau Kementan menjelaskan maksud dari pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan harga mi instan bisa naik 3 kali lipat dalam waktu dekat. Kementan menyampaikan penjelasan setelah produsen mi instan dalam negeri membantah harga produknya naik 3 kali lipat.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, pernyataan Menteri Pertanian itu sebetulnya hanya sebatas pengingat kepada produsen mi instan bahwa bahan baku tepung terigu yang digunakan untuk memproduksi mi instan berasal dari impor, sehingga tergantung gejolak harga negara-negara produsen.

“Kementan merespons positif pernyataan salah satu pelaku industri pangan olahan berbasis gandum yang menyebutkan kenaikan harga produk pangan olahan tidak akan signifikan. Pemerintah termasuk Kementan mengharapkan semua pelaku industri pangan terus berkomitmen untuk menjaga harga produk mereka," ujar Kuntoro melalui siaran pers, Kamis, 11 Agustus 2022.

Kementerian Pertanian mencatat, Indonesia merupakan negara kedua dengan nilai impor gandum tertinggi di dunia, padahal gandum merupakan tanaman pangan yang sulit ditanam. Total nilai impornya tercatat mencapai US$ 2,6 miliar pada 2020 atau setara 5,4 persen dari total impor gandum dunia.

Kuntoro melanjutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019 konsumsi gandum per kapita penduduk Indonesia adalah 30,5 kg/tahun dengan kebutuhan gandum terbesar adalah untuk industri produk pangan olahan, seperti mi instan, kue, dan roti. Sementara itu, makanan pangan pokok penduduk Indonesia yaitu beras, konsumsinya per kapita sebesar 27 kg/tahun.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan, harga produk hasil gandum tentu akan mudah terpengaruh kondisi global, terutama negara-negara produsen utama. Apalagi, dia melanjutkan, sejumlah negara penghasil gandum, seperti Rusia, India, Serbia, Mesir, Afghanistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Kosovo, tengah mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor untuk merespons tren ancaman krisis pangan.

“Perang Rusia - Ukraina juga sangat memengaruhi pasokan gandum untuk kebutuhan global. Menurut laporan FAO, sekitar 50 negara menggantungkan sekitar 30 persen impor gandumnya dari Rusia dan Ukraina,” ucap Kuntoro.

Kuntoro berpendapat, konflik geopolitik masih bisa mempengaruhi pasar gandum di Indonesia, karena total produk pangan yang diimpor dari kedua negara yang berkonflik, yaitu Rusia dan Ukraina pada 2021 sebesar US$956 juta dan 98 persen di antaranya adalah gandum.

Dia mengatakan, kalimat potensi kenaikan harga mi intan itu dilontarkan Mentan untuk mengingatkan masyarakat dan juga pelaku industri pangan terhadap potensi krisis pangan tersebut. Seraya juga terus mengupayakan sejumlah langkah untuk bisa menghindarkan Indonesia dari kemungkinan kelangkaan pangan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mensubtitusi kebutuhan bahan pangan impor dengan bahan lokal. Untuk kebutuhan industri pangan olahan berbasis gandum, Pemerintah mulai menggalakkan penanaman sorgum yang dapat menggantikan gandum. Kementan juga memperkuat dan menyediakan pangan lokal alternatif, seperti singkong dan umbi-umbian.

“Gandum dapat disubstitusi sorgum yang sangat cocok dikembangkan disini. Pangan lokal dapat menyelamatkan kita dari krisis pangan. Sorgum salah satunya,” ucap Kuntoro.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

1 hari lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

1 hari lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

1 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

1 hari lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

1 hari lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

1 hari lalu

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

Pejabat di Kementan mengumpulkan uang sebanyak Rp 30 juta untuk jaga-jaga bila ada kebutuhan tak terduga Syahrul Yasin Limpo dan anaknya.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

2 hari lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

2 hari lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

2 hari lalu

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

Anak kedua SYL, Kemal Redindo, disebut meminta Rp 111 juta untuk aksesoris mobil dan Rp 200 juta untuk renovasi kamar di rumahnya.

Baca Selengkapnya

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

2 hari lalu

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

Nama anak kedua Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo, viral karena disebut-sebut ikut memeras pegawai Kementan.

Baca Selengkapnya