Bahlil: Jangan Percaya Seolah-olah Ekonomi RI di Ujung Resesi, Kufur Nikmat

Kamis, 11 Agustus 2022 14:58 WIB

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, memberikan keterangan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 28 April 2021. Foto: BPMI Setpres/Rusman

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia meminta masyarakat tidak mempercayai isu bahwa Indonesia akan mengalami resesi karena kesulitan ekonomi. Ia mengklaim ekonomi Indonesia termasuk yang terbaik di dunia di tengah ketidakpastian global jika dilihat dari pertumbuhannya.

"Bapak Ibu semua jangan percaya isu-isu yang seolah-olah ekonomi Indonesia ini di ujung resesi. Itu hoaks besar. Itu adalah orang-orang kufur nikmat," kata Bahlil Lahadalia dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) Perseorangan di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, 11 Agustus 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 mencapai 5,44 persen (yoy). Adapun laju inflasi tahunan negara pada Juni 2022 sebesar 4,35 persen (yoy).

Bahlil mengatakan inflasi di Indonesia berada di bawah rata-rata inflasi negara-negara anggota G20 yang sebesar 5 persen. Inflasi Amerika, misalnya, menembus 7 persen. Sedangkan Inggris 9 persen.

"Turki 70 persen lebih. Indonesia inflasinya di kuartal II terkendali di angka 4,35 persen dengan pertumbuhan ekonomi 5,44 persen. Ini salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia," kata Bahlil.

Advertising
Advertising

Dari sisi investasi, Bahlil mengatakan pertumbuhan investasi juga cukup melesat, bahkan di tengah kondisi global yang tidak menentu akibat pandemi, perang Rusia-Ukraina hingga gejolak politik Cina dan Taiwan. Data Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi sepanjang Januari-Juni 2022 mencapai Rp 586,4 triliun atau 58,4 persen dari target yang ditetapkan sepanjang 2022, yakni sebesar Rp1.200 triliun.

Realisasi investasi pada Semester I 2022 itu tumbuh 32 persen dibandingkan dengan capaian di periode yang sama pada 2021. Kita punya pertumbuhan investasi 32 persen dan penciptaan lapangan kerja pun terjadi," kata Bahlil.

<!--more-->

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan terus menjaga daya tahan ekonomi Indonesia menggunakan APBN melalui berbagai instrumen yang dimiliki. Termasuk, memperkuat subsidi energi.

“Belanja negara terutama subsidi dan kompensasi yang menjadi shock up sober dari gejolak harga-harga global terutama di bidang pangan dan energi,” kata dia.

Mantan Bos Bank Dunia ini melanjutkan, pemerintah juga akan terus mengendalikan inflasi dan melindungi daya beli masyakarat serta mejaga momentum pemulihan ekonomi. Pada saat yang sama, perbaikan kondisi APBN ditujukan untuk terus menjaga kesehatan dan keberlanjutan fiskal dalam jangka menengah panjang.

Selain itu, pemerintah bakal menjaga stabilisasi pasar surat berharga negara dengan menjaga disiplin APBN. “Dan menjaga kredibilitas APBN dan dengan menerapkan strategi pembiayaan yang fleksibel oportunis namun tetap hati-hati,” ujar Sri Mulyani.

ANTARA | KHORRY ALFARIZI

Baca juga: Sri Mulyani Waspada Tagihan Membengkak jika Penyaluran BBM Bersubsidi Tak Terkontrol

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

19 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

1 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya