Terkini Bisnis: Bos Indofood Bicara Soal Harga Mi Instan, Daftar 13 Proyek Strategis Nasional
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 11 Agustus 2022 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Kamis siang, 11 Agustus 2022, dimulai dari Bos Indofood yang membantah harga mi instan yang disebut-sebut bakal naik hingga tiga kali lipat.
Berikutnya ada cerita pengemudi ojek online yang kesulitan mendapat penghasilan dan daftar 13 proyek strategis nasional. Lalu ada berita permintaan Sri Mulyani ke Pertamina untuk mengendalikan penjualan BBM bersubsidi dan kurs rupiah yang menguat.
Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut.
1. Bantah Harga Mi Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat, Bos Indofood: Harga Gandum Tertinggi Sudah Lewat
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Franciscus Welirang angkat bicara menanggapi pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo soal harga mi instan di dalam negeri yang berpotensi naik hingga 3 kali lipat seiring dengan tingginya harga gandum dunia yang disebabkan perang Rusia-Ukraina.
Franciscus memastikan harga mi instan buatan Indomie tidak akan melonjak sampai tiga kali lipat. Salah satunya karena harga gandum internasional belakangan sudah terpantau menurun.
Pria yang akrab disapa dengan Franky tersebut menjelaskan harga gandum mencapai level tertinggi pada Mei 2022 dan akan tiba di Indonesia pada Agustus ini. “Harga gandum tertinggi sudah lewat dan sepertinya tidak akan naik lagi,” katanya ketika dihubungi, Rabu, 10 Agustus 2022.
Simak lebih jauh tentang mi instan di sini.
<!--more-->
2. Driver Ojek Online: Dulu Cari Rp 6 Juta Enak, Sekarang Rp 100 Ribu Susah
Rusjaya, 40 tahun bercerita saat ia mulai menjadi driver ojek online di awal tahun 2016, dirinya dapat mengumpulkan penghasilan Rp 6 juta per bulan. Namun karena saat ini tarif lebih tinggi dan sudah banyak pesaing, ia mengungkapkan pendapatannya jadi tak menentu.
"Dulu nyari uang 6 juta tuh enak, sekarang susah bener, 100 ribu aja susah sehari, karena sudah semakin banyak driver juga," kata Rusjaya kepada Tempo, Selasa, 9 Agustus 2022.
Rusjaya mengaku kelelahan mengejar target pesanan yang ditetapkan perusahaan aplikasi yang ia gunakan. Namun ia tetap melakukan pekerjaannya lantaran bingung mencari nafkah di bidang lain. "Ya ukur-ukur kita (seperti) sapi perah aja, mau kerja apalagi," ucapnya.
Simak lebih jauh tentang ojek online di sini.
3. Daftar 13 Proyek Strategis Nasional Baru yang Ditetapkan Jokowi
Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah menetapkan 13 proyek strategis nasional (PSN) baru. PSN baru itu didorong agar pembangunannya tepat waktu dan tepat sasaran.
Penetapan 13 PSN baru termaktub dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.
"Pemerintah akan memastikan proyek selesai tepat waktu dan tepat sasaran karena berdampak positif terhadap ekonomi Indonesia baik lingkup regional maupun nasional," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo dalam keterangan seperti dikutip dari Bisnis pada Kamis, 11 Agustus 2022.
Simak lebih jauh tentang Jokowi di sini.
<!--more-->
4. Sri Mulyani Kembali Minta Pertamina Kendalikan Penjualan BBM Bersubsidi: Supaya APBN Tak Terpukul
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali meminta agar PT Pertamina (Persero) bisa mengendalikan volume penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dengan begitu, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa tetap terjaga.
"Tentu saya berharap Pertamina untuk betul-betul mengendalikan volumenya, jadi supaya APBN tidak terpukul," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2022.
Dengan tak terkendalinya penjualan BBM bersubsidi, menurut dia, alokasi subsidi dan kompensasi energi dapat melebihi dari pagu anggaran APBN yang sebesar Rp 502 triliun pada tahun ini. "Meskipun APBN-nya bagus, surplus sampai Juli, tapi tagihannya nanti kalau volumenya tidak terkendali akan semakin besar di semester dua," ucap Sri Mulyani.
Simak lebih jauh tentang Sri Mulyani di sini.
5. Rupiah Menguat 54 Poin ke Posisi Rp14.817 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah menguat pada Kamis pagi, 11 Agustus 2022. Rupiah berada di level Rp14.817 per dolar AS atau menguat 54 poin dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.871 per dolar AS.
Penguatan rupiah seiring rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan. "Ditopang rilis Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang menunjukkan nilai inflasi AS bulan Juli sebesar 8,5 persen, lebih rendah dari bulan Juni," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta dikutip dari Antara, Kamis.
Menurut Revandra, laporan inflasi tersebut membuat pasar menilai bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed berpeluang untuk lebih dovish dalam mengeluarkan kebijakan khususnya terhadap kenaikan suku bunga.
Simak lebih jauh tentang rupiah di sini.