Badan Otorita Labuan Bajo Klaim Demonstrasi Pelaku Wisata Komodo Sudah Berakhir
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 3 Agustus 2022 14:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan aksi demonstrasi yang dilakukan para pelaku pariwisata di Taman Nasional Komodo telah berakhir. Aksi demonstrasi itu berkaitan dengan penerapan tarif masuk baru per 1 Agustus 2022, yaitu Rp 3,75 juta.
"Jadi per tadi malam demo sudah selesai," ucap Shana saat dihubungi Tempo pada Rabu, 3 Agustus 2022.
Ia berujar hari ini objek wisata di Taman Nasional Komodo telah beroperasi kembali. Shana mengklaim semua kegiatan pariwisata telah kembali normal.
Terkait aksi mogok kerja dari para pelaku pariwisata itu, ia mengungkapkan akan membangun dialog sehingga aspirasi dan masukan dari stakeholder bisa tersampaikan. Pertemuan itu, kata dia, juga bertujuan untuk bersama-sama mencari solusi agar pariwisata di Labuan Bajo dapat terjalin secara berkelanjutan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan pemerintah soal kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur atau NTT menjadi Rp 3,75 juta.
Ia menilai masalah utama kenaikan tarif tiket Pulau Komodo ini adalah kurangnya sosialisasi. Kritik bermunculan dari berbagai kalangan, mulai dari pelaku bisnis pariwisata, UMKM, termasuk juga dengan DPRD setempat. Ditambah lagi dengan wisatawan yang sudah masuk dan ditolak.
“Saya tidak mengatakan kebijakan itu salah, mungkin kebijakan itu terlalu cepat dilakukan, di tengah masyarakat yang ingin bangkit untuk pulih. Ini kan masalah ekonomi, masalah perut,” tutur dia.
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengimbau para pelaku pariwisata untuk menahan diri dan mengutamakan dialog. Kenaikan harga tiket masuk menurutnya sudah sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjaga kelestarian dan konservasi di taman nasional andalan itu.
Sadiaga pun mengungkapkan tidak akan ada efek apapun dari demo massa. "Saya usulkan masyarakat dan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang sudah baik, instead of mogok, mereka mau melakukan aksi bersih-bersih sampah, juga mungkin bisa membuat kegiatan-kegiatan yang lebih positif," ujarnya dalam konferensi pers virtual pada Senin, 1 Agustus 2022.
RIANI SANUSI PUTRI | MOH KHORY ALFARIZI
Baca Juga: Tiket Pulau Komodo Rp 3,75 Juta, PHRI Cari Solusi Diskusi dengan Pemerintah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.