Ambisi ID Food Produksi 400 Ribu Ton Gula untuk Mencapai Swasembada

Sabtu, 30 Juli 2022 14:31 WIB

Dua pekerja menata gula Maniskita yang telah dikemas di Rumah Kemasan Gula di Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Juli 2022. Perum Bulog mampu memproduksi 10 hingga 13 ton gula per harinya melalui Rumah Kemasan Gula yang dipasarkan di pasar tradisional bahkan di ritel modern dengan dijual dengan harga Rp12.600 hingga Rp12.800 per kilogram. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Holding BUMN Pangan, ID Food, berambisi memproduksi 400 ribu ton gula hingga 2025. Target ini untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan yang digaungkan pemerintah sejak 2014.

"Maka, kami membuka peluang sinergi dengan swasta untuk mencapai menyumbang produksi hingga 400 ribu ton hingga 2025," kata Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 28 Juli.

Frans menuturkan kebutuhan konsumsi gula konsumsi nasional mencapai 3,2 juta ton setiap tahun. Sedangkan angka pemenuhan dari produksi lokal hanya 2,3 juta ton.

Walhasil, Indonesia perlu menggenjot produksi lokal sekitar 850 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. ID Food akan bekerja sama dengan PTPN Holding agar masalah defisit produksi gula segera rampung.

Frans memapaarkan, saat ini dari 2,3 juta ton gula produksi nasional, sekitar 1,04 juta ton dihasilkan oleh BUMN, yaitu ID Food dan PTPN Holding. Adapun ID Food memproduksi sekitar 250 ribu ton per tahun. Sebanyak 11 persen berasal dari produksi tiga anak perusahan, yakni PT PG Rajawali I, PG Candi Baru, dan PT PG Rajawali II.

Advertising
Advertising

Seluruh produksi gula itu dihasilkan dari 43 ribu hektare ladang tebu. Sekitar 13 ribu hektare di antaranya adalah milik ID Food dan sisanya perusahaan bermitra dengan petani tebu. Frans berharap ke depan, lahan sinergi dengan petani tebu akan ditingkatkan hingga 60 ribu hektare akan produksi gula dapat digenjot.

"Dengan catatan melakukan perbaikan di on farm sampai off farm,“ ujar Frans.

Ia pun berharap rendeman yang dihasilkan juga meningkat menjadi 8,6 dari saat ini 7,3. Untuk mencapainya, BUMN membentuk ekosistem pelaku usaha pertanian bernama Program Makmur sinergi BUMN.

Frans mengimbuhkan ID Food juga menyediakan fasilitas sistem resi gudang yang dapat digunakan oleh petani, peternak, dan nelayan saat mereka panen raya. “Jadi sistem resi gudang ini untuk membantu petani kita seandainya ada gagal lelang atau harga jatuh kebawah,” ucap Frans. Dengan ekosistem tersebut, kata dia, pelaku usaha dapat berkolaborasi sehingga swasembada pangan terwujud.

Terpopuler Bisnis: Smelter Freeport Rampung Tahun Depan, Kepastian Ekonomi Dunia Melemah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

1 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

2 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

7 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

12 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

13 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

14 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

16 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Cerita Mudik Sri Mulyani Bertemu Menteri Basuki, KCIC Tanggapi Kabar Gerbong Whoosh Bocor

18 hari lalu

Terpopuler: Cerita Mudik Sri Mulyani Bertemu Menteri Basuki, KCIC Tanggapi Kabar Gerbong Whoosh Bocor

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 12 April 2024, dimulai dari cerita Menkeu Sri Mulyani mudik Lebaran ke Semarang.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

19 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

22 hari lalu

6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

Enam makanan khas Lebaran ini justru dapat memperburuk kondisi asam urat.

Baca Selengkapnya