Fasilitasi Proyek IKN dan Kendaraan Listrik, Krakatau Steel dan Posco Teken Rencana Investasi USD 3,5 M
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 28 Juli 2022 12:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menandatangani kerja sama dengan PT Krakatau Steel Tbk (Persero) dan Posco. Kerja sama itu dalam rangka memfasilitasi rencana perluasan kapasitas produksi baja otomotif untuk kendaraan listrik.
"Total rencana investasi mencapai USD3,5 miliar dan akan dimulai pada tahun 2023 mendatang," ujar Bahlil melalui keterangan tertulis pada Kamis, 28 Juli 2022.
Selain itu, Bahlil mengatakan kerja sama tersebut juga dilakukan untuk memfasilitasi rencana proyek pengembangan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Ia berharap perluasan investasi yang dilakukan berjalan sesuai rencana sehingga dapat berkontribusi untuk mendorong peningkatan produksi baja otomotif di Indonesia.
Bahlil mengungkapkan ingin segera mempercepat terwujudnya pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kementerian Investasi terkait pun akan memberikan izin dan insentif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Izin akan kami bantu urus. Kalau ada masalah, jangan ragu untuk laporkan kepada kami,” ujar Bahlil.
Di sisi lain, Bahlil menekankan kembali adanya kewajiban untuk melakukan kolaborasi dengan pengusaha lokal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah. Kementerian Investasi, kata dia, juga akan memastikan keterlibatan pelaku UMKM dalam proyek kerja sama itu. Upaya yang dilakukan adalah memperhatikan kapabilitas dan kapasitas pengusaha lokal sebagai rantai pasok dan pemasok potensial.
BPKM Janji Lancarkan Perizinan
Adapun Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim menilai dukungan pemerintah sangat membantu perkembangan rencana perluasan investasi Krakatau Steel dan Posco.
"Dengan adanya kesepakatan ini kami akan terus aktif berkolaborasi dalam mengimplementasikan rencana investasi sesuai dengan target. Kami mengapresiasi atas dukungan penuh dari pemerintah khususnya Kementrian Investasi dalam upaya merealisasikan perluasan investasi PT Krakatau Posco ini," tutur Silmy.
<!--more-->
Kim, Hag-Dong selaku CEO Posco mengungkapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada Kementerian Investasi/BKPM yang telah memfasilitasi proyek ini mulai dari awal sampai dengan tahap perluasan ini.
"Sejak tahap awal investasi, kami difasilitasi dengan baik oleh Kementerian Investasi/BKPM. Karena itulah kami yakin untuk melakukan perluasan. Kami harap investasi ini dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dan terus meningkatkan hubungan kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan ke depannya," ungkap Kim.
Adapun Posco telah berinvestasi di Indonesia melalui PT Krakatau Posco, sebuah perusahaan joint venture antara PT KS dengan Posco yang berdiri sejak tahun 2010. PT Krakatau Posco bergerak di sektor industri baja dengan total investasi sebesar USD3,7 miliar dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 7.000 orang.
Posco juga menjadi bagian dari konsorsium LG dalam proyek grand package industri baterai listrik terintegrasi dengan total nilai investasi mencapai USD9,8 miliar.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Korea Selatan sepanjang periode 2017 sampai dengan semester I 2022 berada pada peringkat 5 dengan capaian sebesar US$ 9,08 miliar. Nilai tersebut didominasi oleh investasi pada sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain yang mencapai US$ 1,69 miliar atau sebanyak 18,6 persen.
Kemudian disusul oleh investasi di sektor listrik, gas, dan air sebesar US$ 1,35 miliar atau 14,9 persen. Lalu investasi industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam sebesar US$ 0,92 miliar atau 10,1 persen, industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar US$ 0,86 miliar atau 9,5 persen, serta industri kimia dan farmasi sebesar USD0,85 miliar atau 9,4 persen.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Kasus Krakatau Steel, 5 Tersangka Ditahan Kejaksaan Agung