Cina Tambah Impor CPO 1 Juta Ton, Luhut: Terima Kasih Presiden Xi Jinping
Reporter
Tempo.co
Editor
Francisca Christy Rosana
Rabu, 27 Juli 2022 17:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Cina berkomitmen menambah impor crude palm oil (CPO) dari Indonesia sebesar 1 juta ton. Komitmen itu disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang di Beijing.
“Terima kasih atas dukungan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang atas komitmen impor minyak sawit dari Indonesia. Kami berharap Tiongkok (Cina) dapat terus melanjutkan dan meningkatkan perdagangan minyak sawit dari Indonesia,” ucap Luhut dalam keterangannya, Rabu, 27 Juli 2022.
Luhut menegaskan, komitmen tambahan impor itu akan mendongkrak jumlah dan nilai ekspor produk CPO Indonesia, yang pada akhirnya bisa mengerek harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani. Adapun Luhut menyampaikan kelapa sawit merupakan tanaman minyak yang paling produktif dan menjadi komoditas penting bagi perdagangan dunia.
Karena itu, Indonesia berkomitmen untuk berperan sebagai suplier utama untuk bahan pangan penting ini. Dengan menjadi pemasok utama CPO dunia, perekonomian Tanah Air bakal meningkat.
"Serta meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa sawit di Indonesia yang jumlahnya mencapai 16 juta,” kata Luhut.
Selain membahas mengenai perdagangan CPO, pertemuan delegasi kedua negara merembuk kerja sama di berbagai bidang lain, seperti investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta kemaritiman. Pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara pun menjadi salah satu topik dalam persamuhan tersebut.
Kemudian, Indonesia dan Cina membicarakan komitmen untuk menyelesaikan mega-proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sesuai jadwal, sepur kilat itu akan diuji coba pada akhir 2022.
“Presiden Jokowi menyampaikan, nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT (Cina) terus meningkat dan sudah melampaui US$ 100 miliar sehingga peluang untuk meningkatkan angka perdagangan sangat besar. Karena itu, kami sebagai pembantu Presiden akan terus mencari potensi sumber ekonomi lain yang bisa meningkatkan perekonomian Indonesia,” tutur Luhut.
Baca Juga: CORE: DMO CPO Tetap Dibutuhkan untuk Cegah Kelangkaan Minyak Goreng
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.