IHSG Anjlok 0,78 Persen Menjelang Rapat Dewan Gubernur BI
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 21 Juli 2022 13:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Samuel Sekuritas Indonesia mencatat Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG gagal meneruskan pergerakan positifnya dan anjlok di sesi pertama perdagangan hari ini. IHSG menutup sesi di level 6.820,6 atau 0,78 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin di level 6.874,7.
Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 244 saham menguat, sementara 249 melemah, dan 203 stagnan. "Nilai transaksi mencapai Rp 5,9 triliun," dikutip dari keterangan tertulis Samuel Sekuritas pada Kamis, 21 Juli 2022.
Frekuensi perdagangan saham di BEI hingga akhir sesi pertama hari ini tercatat mencapai 675.199 kali, dengan volume transaksi mencapai 104,8 juta lot.
Indeks sektor konsumer cylical (IDXCYCLIC) menjadi indeks sektoral yang menguat paling tinggi di sesi pertama hari ini (+0,28 persen), disusul indeks sektor property (IDXPROPERT) menguat 0,25 persen dan indeks sektor konsumer non cyclical (IDXNONCYC) menguat 0,06 persen.
Sementara itu, indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) menjadi indeks sektoral yang melemah paling dalam di sesi pertama hari ini (-1 persen), disusul indeks sektor barang baku (IDXBASIC) melemah 0,8 persen dan indeks sektor industri (IDXINDUST) melemah 0,5 persen.
Selanjutnya baca prediksi ekonom atas hasil rapat Dewan Gubernur BI...<!--more-->
Samuel Sekuritas menyatakan data yang cukup perlu dicermati yang akan rilis di sesi kedua nanti adalah hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, termasuk data suku bunga acuan BI. Sebagian besar ekonom memperkirakan bahwa bank sentral Indonesia ini akan mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen.
Namun ada juga sebagian, termasuk ekonom Samuel Sekuritas Indonesia yang memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin hari ini menjadi 3,75 persen, untuk mengantisipasi ancaman penurunan surplus perdagangan dan kenaikan inflasi di paruh kedua 2022.
Adapun bursa Amerika Serikat ditutup menguat pada Rabu, DJIA +0,2 persen, S&P500 +0,6 persen, Nasdaq +1,6 persen, terutama didorong oleh reli saham teknologi. Banyak investor yang tampaknya meyakini bahwa pasar telah mencapai titik terendahnya dan akan kembali menguat, mendorong investor untuk beralih ke aset berisiko seperti saham teknologi.
Bursa Asia cenderung mixed di sesi pertama perdagangan hari ini; Shanghai melemah -0,42 persen, begitu juga STI (-0,71 persen) dan Hang Seng (-1,37 persen), sementara Nikkei (+0,14.persen) dan Kospi (+0,54 persen) menguat.
Baca Juga: IHSG Terbang Kian Tinggi ke 6.874,4, Samuel Sekuritas: BBRI Pendorong Terkuat