Tolak Tiket Pulau Komodo Rp 3,75 Juta, Warga NTT: Selain Sangat Mahal, Melanggengkan Monopoli

Senin, 18 Juli 2022 14:32 WIB

Wisatawan mancanegara mengambil gambar kawanan Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, 3 Mei 2017. Nama komodo meluas setelah tahun 1912, ketika Pieter Antonie Ouwens, direktur Museum Zoologi di Buitenzorg (kini Bogor), menerbitkan jurnal tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil itu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat atas nama warga Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak rencana kenaikan harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo menjadi Rp 3.750.000 per orang. Tak hanya kenaikan harga tiket, warga juga menolak berbagai praktik monopoli bisnis berbasis korporasi di taman nasional tersebut.

Formapp Manggarai Barat menilai kebijakan ini dilakukan secara mendadak mulai 1 Agustus 2022. Pemerintah menetapkan entrance-fee ke kawasan TN Komodo menjadi Rp 3,75 juta per orang untuk periode satu tahun. Skema ini juga diterapkan secara kolektif dengan Rp 15 juta untuk empat orang per tahun.

Selain itu, Formapp Manggarai Barat mengatakan kebijakan ini menempatkan PT Flobamora sebagai pengelola tunggal melalui paket wisata bernama Experimentalist Valuing Environment (EVE) untuk Pulau Komodo dan Pulau Padar serta perairan di sekitarnya.

Dana Rp 15 juta melalui paket wisata EVE ini akan diolokasikan untuk berbagai kepentingan, yaitu Rp 2 juta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) ke pemerintah, khususnya Balai TN Komodo, Rp 200.000 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Pemprov dan Pemkab, Rp 100.000 biaya Asuransi, Rp 7,1 juta dana konservasi, Rp 5,435 juta fee (upah) PT Flobamor, dan Rp 165.000 biaya pajak.

Formapp Manggarai Barat mengatakan kebijakan tersebut membawa agenda konservasi. Padahal sebenarnya yang terjadi adalah sederetan pembangunan dalam kawasan tanam nasional tersebut telah membahayakan konservasi dan ekonomi masyarakat lokal.

Advertising
Advertising

“Dalam empat tahun belakangan ini, warga terus mendesak Pemerintah untuk mencabut izin-izin perusahaan swasta dalam kawasan TNK (PT SKL di Pulau Rinca, PT KWE di Pulau Padar & Komodo dan PT Synergindo Niagatama di Pulau Tatawa),” seperti dikutip dari pernyataan tertulis Formapp Manggarai Barat yang diterima, Senin, 18 Juli 2022.

Selain itu, warga Kampung Komodo juga memprotes keras rencana pemindahan mereka pada 2019 dalam rangka menjadikan Pulau tersebut sebagai destinasi pariwisata eksklusif. Hingga sekarang, protes publik telah mendapatkan perhatian dari lembaga internasional UNESCO dengan melakukan kunjungan lapangan (reactive monitoring) beberapa waktu lalu.

Menurut Formapp, kebijakan ini sangat merugikan masyarakat lokal Kabupaten Manggarai Barat dan masyarakat Nusa Tenggata Barat (NTT) secara umum yang selama ini hidup dari sektor pariwisata. Peningkatan harga tiket secara drastis menjadi sangat mahal juga berpotensi menurunkan minat jumlah wisatawan yang datang ke Flores NTT.

Disertai dengan pembangunan resor-resor ekslusif di dalam Kawasan konservasi, pengunjung yang terbatas dan ekslusif itu dicaplok oleh perusahaan-perusahaan yang sudah diberi izin beroperasi di dalam Kawasan Taman Nasional. “Kebijakan ini mematikan mata pencaharian masyarakat yang umumnya berskala kecil dan menengah,” katanya.

Selain itu, waktu penetapan kebijakan yang terjadi langsung setelah pandemi yaitu pada saat ekonomi pariwisata baru perlahan-lahan hidup kembali sangat disesalkan. Sebab, pemberlakuan kebijakan akan memukul masyarakat pelaku pariwisata dan menghambat pemulihan ekonomi pasca-pandemi pada umumnya karena sejumlah wisatawan akan membatalkan kunjungan mereka ketika mendengar informasi kenaikan tiket ini.

Berita terkait

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

1 hari lalu

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

1 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

1 hari lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

1 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

4 hari lalu

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

4 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

5 hari lalu

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

5 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

5 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

5 hari lalu

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya