Bahas Transisi Energi dengan Janet Yellen, Sri Mulyani: Perlu Pembiayaan Besar

Sabtu, 16 Juli 2022 18:31 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berjabat tangan dengan Secretary of the Treasury Amerika Serikat Janet Yellen dalam pertemuan bilateral yaitu rangkaian Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat 15 Juli 2022. Pertemuan tersebut untuk meningkatkan hubungan kedua negara. ANTARA FOTO/POOL/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan peralihan penggunaan pembangkit listrik ke sumber energi yang ramah lingkungan membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Musababnya, transisi energi itu tidak mudah dan murah.

"Di mana memerlukan pembiayaan yang besar," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 16 Juli 2022.

Pernyataan itu ia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen. Keduanya bersamuh di sela-sela acara 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG) di Bali.

Pertemuan Sri Mulyani dan Janet Yellen merupakan pertemuan fisik kedua setelah Spring Meetings IMF-World Bank pada 22 April lalu. Sri mengatakan langkah konkret dan teknis untuk menangani isu-isu energi dan lingkungan penting dilakukan. Salah satunya melalui kebijakan Energy Transition Mechanism (ETM) yang telah diinisiasi dan dicanangkan oleh Indonesia bersama Bank Pembangunan Dunia (Asian Development Bank/ADB).

Sri Mulyani dan Janet Yellen sepakat bahwa isu geopolitik, seperti pertang antara Rusia dan Ukraina, menjadi penyebab krisis pangan dan energi saat ini. Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh konflik tersebut menjadi salah satu faktor pemicu terus melambungnya harga energi dunia dan menyebabkan munculnya tantangan pada perekonomian global.

Advertising
Advertising

Untuk mengatasi hal tersebut, berbagai opsi kebijakan perlu didiskusikan agar pasokan minyak dunia tetap terjaga dan harga minyak dunia dapat kembali kepada level sebelum konflik. "Penanganan krisis pangan dan energi di dunia harus diakselerasi karena sejatinya siapapun berhak untuk mengakses makanan dan energi secara terjangkau," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan pihaknya akan mendiskusikan usulan-usulan dari Janet Yellen untuk dibahas dengan menteri terkait yang menangani sektor energi. Sri juga menegaskan bahwa hasil dari pertemuan ketiga FMCBG akan dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat dunia.

Baca: Neraca Perdagangan Surplus, Bank Indonesia: Berkontribusi Jaga Ketahanan Eksternal

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

19 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

19 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

20 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya