Bujuk Grab Pindahkan Markas Besar ke RI, Luhut: Indonesia Negara Berkembang Paling Bagus

Selasa, 12 Juli 2022 12:44 WIB

(Dari kiri) Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam peluncuran Grab Electric di halaman Kantor Kemenko Marves pada Selasa, 12 Juli 2022. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Grab untuk memindahkan markas besar atau headquarters yang ada di Singapura ke Indonesia.

"Hanya satu permintaan, headquarters-nya itu supaya pindah ke mari. Ini jangan ada headquarters di Singapura, bikin duitnya paling banyak di Indonesia, tinggalnya di Singapore. Itu kelapa sawit juga saya suruh pindah semua. Jadi biar Indonesia itu hebat," kata Luhut dalam peluncuran Grab Electric di halaman kantornya pada Selasa, 12 Juli 2022.

Dia mengatakan akan mendukung terus upaya grab sepanjang berkontribusi untuk Indonesia.

Luhut mengatakan Indonesia merupakan negara berkembang dengan perekonomian yang terbaik di tengah terjadi pandemi Covid-19. Predikat perekonomian terbaik di antara negara berkembang itu, kata Luhut, juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi saat ke Indonesia.

"Konselor dari Tiongkok itu bilang ke gini, 'brother Luhut, kami melihat ekonomi negara-negara berkembang. Akhirnya sampailah pada kesimpulan, negara berkembang yang paling bagus sekarang itu adalah Indonesia," kata Luhut.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan bahwa Wang Yi menyebut terjadi kemudahan investasi, peraturan yang cukup bagus, dan support dari pemerintah terhadap semua investor yang datang ke Indonesia.

"Jadi kita harus bangga dengan itu. Bahwa sekarang gonjang ganjing dunia kita selalu perhatikan ini, Presiden selalu perhatikan ini," ujar dia.

Pada kesempatan yang sama President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan untuk meningkatkan akselerasi ekosistem kendaraan listrik perlu adanya kolaborasi.

Menurutnya, selama ini pemerintah Indonesia mendukung upaya untuk mengakselerasi kendaraan listrik.

"Tujuan kami adalah hari ini kita meningkatkan kembali motivasi kita untuk percepatan akselerasi kendaraan listrik. Kita tingkatkan kesadaran dan memotivasi masyarakat untuk menggunakan dan beralih ke kendaraan listrik. karena Grab percaya electric itu baik," kata Ridzki.

HENDARTYO HANGGI

Baca: 8.500 Kendaraan Listrik Grab Diklaim Hemat Konsumsi BBM 2 Juta Liter

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

3 jam lalu

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

Pengawalan VVIP dan VIP Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali nanti menggunakan kendaraan listrik. Acara itu akan digelar pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

7 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

16 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

16 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

22 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

1 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

1 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

3 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya