Rupiah Kembali Loyo ke Level Rp 15 Ribu Akibat Hawkish The Fed

Kamis, 7 Juli 2022 16:48 WIB

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sikap hawkish The Fed berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Pada penutupan perdagangan Kamis, 7 Juli 2022, mata uang garuda yang diperdagangkan kembali loyo ke level Rp 15.002 per dolar Amerika Serikat.

Posisi rupiah melemah dari perdagangan kemarin yang ditutup di posisi Rp 14.999 per dolar. "Dolar Amerika naik pasca-perilisan notula rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang hawkish pada hari Kamis lewat tengah malam tadi," kata tim riset Monex Investindo Futures seperti dikutip Antara, Kamis.

Bank Sentral Amerika berencana menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin sampai 75 basis poin pada Juli ini. Kebijakan tersebut sebagai langkah untuk menekan tingkat inflasi yang melonjak di Amerika.

Kebijakan The Fed dinilai yang paling hawkish ketimbang bank sentral lainnya, termasuk European Central Bank (ECB). ECB juga berencana meningkatkan suku bunga acuan, tetapi tidak seagresif kebijakan yang akan diambil oleh The Fed.

Dolar AS memanfaatkan kondisi safe haven-nya, mengungguli semua rival utamanya meskipun ada peningkatan kemungkinan kemunduran ekonomi di negara tersebut.

Advertising
Advertising

Adapun rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp 14.987 per dolar Amerika. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.960 per hingga paling lemah Rp 15.008.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisrdor) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp 14.986. Kemarin, kurs Jisdor berada di posisi Rp 15.015 per dolar Amerika.

<!--more-->

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar berisiko terhadap kenaikan non-performing loan (NPL) atau kredit macet di tingkat korporasi. Rasio NPL akan terkerek karena cashflow perusahaan terancam terganggu.

“Konglomerasi keuangan yang punya exposure terhadap risiko di luar negeri atau yang pasarnya di negara rentan terhadap resesi. Ini berpengaruh ke profitabilitas perusahaan,” ucap Bhima saat dihubungi pada Rabu, 6 Juli 2022.

Pelemahan rupiah menyebabkan beban utang luar negeri (ULN) perusahaan meningkat. Musababnya, pendapatan sebagian besar perusahaan diperoleh dalam bentuk rupiah, sedangkan bunga dan cicilan pokoknya berbentuk valas.

Kondisi currency missmatch ini menambah kerentanan kondisi keuangan perusahaan. Akibatnya, banyak debitur dari kelompok perusahaan yang akan meminta pemerintah memperpanjangan restrukturisasi pinjaman. Padahal, batas restrukturisasi seperti yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah Maret 2023.

“Jadi kita harus waspada pembengkakan NPL dengan nilai tukar yang melemah,” ucap Bhima.

Selain peningkatan rasio NPL, korporasi akan menghadapi risiko penambahan biaya bahan baku, biaya modal, dan biaya operasional yang berpotensi mengalami kenaikan signifikan. Pada saat seperti ini, perusahaan biasanya akan melakukan efisiensi, seperti pemangkasan profit margin.

Kemudian, perusahaan juga akan mengurangi volume atau kapasitas produksi, bahkan melakukan penutupan unit bisnis sampai melakukan PHK karyawan. “Kalau melihat ini tekanan rupiah akan berlangsung lama, apalagi secara teknikal ini resesi yang panjang, artinya mungkin waktu yang tepat bagi perusahaan melakukan perombakan unit bisnis,” tutur Bhima.

ANTARA | FRANCISCA CHRISTY

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

7 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

3 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya