Subsidi Energi Dianggap Solusi Jangka Pendek, Bank Dunia: Reformasi Harus Dilakukan

Rabu, 22 Juni 2022 17:22 WIB

Antrean pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa 7 Juni 2022. Pemerintah mengisyaratkan mengatur pembelian BBM subsidi caranya dengan membatasi konsumsi masyarakat mampu menikmati Pertalite dan Solar, ini bertujuan untuk meringankan beban keuangan negara lewat penyaluran BBM subsidi yang dilakukan PT Pertamina (Persero). Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Habib Rab, mengatakan Indonesia semestinya segera melakukan reformasi kebijakan subsidi, khususnya untuk energi.

"Ada dua alasan penting mengapa reformasi subsidi harus tetap dilakukan," ucap Habib dalam acara Peluncuran Laporan "Indonesia Economic Prospects June 2022" secara daring di Jakarta, Rabu, 22 Juni 2022.

Alasan pertama, sebagian besar subsidi menguntungkan rumah tangga kelas menengah dan atas. Musababnya, rumah tangga tersebut mengkonsumsi solar bersubsidi dan LPG bersubsidi dalam porsi yang besar.

Jika subsidi diganti dengan transfer sosial untuk masyarakat miskin, rentan, dan kelas menengah, pemerintah dapat memiliki tambahan 0,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Tambahan itu dapat dialokasikan untuk belanja prioritas pembangunan.

Reformasi subsidi LPG, subsidi BBM, dan subsidi listrik, menurut Habib, diperlukan walau keberadaannya berguna sebagai bantuan jangka pendek untuk membantu masyarakat keluar dari tekanan harga komoditas. Di sisi lain, dia melihat keputusan untuk menaikkan harga barang tertentu sudah tepat.

Advertising
Advertising

"Namun hal tersebut hanya akan berdampak kecil pada subsidi," katanya

Adapun alasan kedua, subsidi energi hanya bersifat sementara untuk menahan inflasi. Karena itu, perlu pemikiran rencana keluar atau exit plan yang bertahap dan terukur untuk mengatasi masalah kenaikan harga acuan energi.

Bank Dunia memperkirakan subsidi energi eksplisit hanya meningkat sedikit dari 0,8 persen dari PDB 2021 menjadi sekitar 0,9 persen PDB pada 2022. Namun, subsidi implisit yang dibayarkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengkompensasi penjualan listrik dan bahan bakar di bawah harga pasar diproyeksikan meningkat.

Peningkatan tercatat sebesar 0,7 persen dari PDB pada 2021 menjadi 1,5 persen PDB pada 2022. "Dengan demikian subsidi energi memang akan membantu menjaga inflasi harga konsumen dalam jangka pendek dan membantu mempertahankan pemulihan permintaan domestik," ujar Habib.

ANTARA

Baca juga: Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Turun Jadi 4,6 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Minta Asia Development Bank Mendukung Transisi Energi Indonesia

18 jam lalu

Jokowi Minta Asia Development Bank Mendukung Transisi Energi Indonesia

Presiden Jokowi minta Asia Development Bank (ADB) meningkatkan kerja sama dalam mendukung proyek transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

1 hari lalu

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global

Baca Selengkapnya

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

4 hari lalu

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

6 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

7 hari lalu

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati, paparkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan, saat menjadi panelis dalam sharing session CEO Forum Acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

14 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

23 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

25 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

28 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya