Bidik Surplus Beras 10 Juta Ton, Menteri PU Ingin 61 Bendungan Rampung pada 2024

Senin, 20 Juni 2022 07:15 WIB

Foto udara proyek pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 29 Oktober 2021. Kementerian Koordinator Perekonomian melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengestimasi ada 16 proyek strategi nasional yang akan selesai pada akhir 2021, salah satunya adalah proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan 61 bendungan rampung dibangun pada tahun 2024. Hal ini mendesak dilakukan untuk menambah pasokan air irigasi lahan pertanian di seluruh Indonesia.

Dengan adanya bendungan di Tanah Air, menurut Basuki, indeks pertanaman meningkat dan mendorong kenaikan hasil produksi beras nasional. Selama tiga tahun terakhir, Indonesia surplus beras sekitar 3 juta ton dan tidak impor beras lagi.

Basuki menyebutkan bendungan telah meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang sekarang ini rata-rata nasional BPS sebesar 147 persen dengan air irigasi dari 231 bendungan. "Dengan adanya tambahan 61 bendungan bisa kita naikkan IP menjadi 200 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Ahad, 19 Juni 2022.

Ia berharap tambahan 29 bendungan yang sudah rampung dan 32 bendungan yang masih dalam proyek pembangunan dapat meningkatkan indeks pertanaman menjadi 200 persen. Dengan begitu, produksi beras nasional bisa mencapai 40 juta ton pada tahun 2045 dan Indonesia bisa surplus beras hingga 10 juta ton.

Pada awal Maret lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meresmikan Bendungan Sindangheula yang berlokasi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Bendungan ini dibangun selama tahun 2015-2020 dengan biaya Rp 458,9 miliar.

Advertising
Advertising

Bendungan Sindangheula mempunyai kapasitas tampung 9,3 juta meter kubik dengan manfaat irigasi 1.289 hektare, air baku 800 liter per detik, dan potensi pembangkit listrik 0,4 MW.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan produktivitas pertanian tanaman pangan ditingkatkan dengan 2 strategi utama. Dua strategi itu adalah meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman.

Endra menjelaskan indeks pertanaman akan digenjot dari 143 persen menjadi 200 persen dengan menyediakan tambahan pasokan air irigasi melalui pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2024.

<!--more-->

Hingga 2015, layanan air irigasi dari 231 bendungan mencapai 10,6 persen atau 761 ribu hektare. "Dengan tambahan 61 bendungan pada 2024 maka layanan air irigasi dari 292 bendungan akan mencapai 19,3 persen (1,4 juta hektare sawah irigasi)," tuturnya.

Untuk meningkatkan indeks pertanaman, Endra menyebutkan Kementerian PUPR juga melakukan pekerjaan rehabilitasi 3,02 juta ha jaringan irigasi dan pembangunan 1,01 juta ha jaringan irigasi baru.

Endra menyatakan, untuk mengantisipasi krisis pangan global, Indonesia akan memfokuskan pada 7 komoditas pangan utama yaitu beras, jagung, kedelai, bawang erah, bawang putih, cabai, dan sorgum.

Saat ini pemerintah juga tengah mengembangkan beberapa sentra produksi tanaman pangan melalui food estate yakni di Sumatra Utara (Humbang Hasundutan) dengan target luasan 20.000 hektare dengan komoditas bawang merah dan bawang putih. Ada juga food estate di Kalimantan Tengah (Kapuas) dengan target luasan 29.000 hektare dengan komoditas utama padi dan jagung.

Berikutnya, food estate di Nusa Tenggara Timur (Sumba Tengah, Belu, Waingapu) dengan target luasan 10.000 hektare dengan komoditas padi, jagung, dan sorgum khususnya di Waingapu), di Papua (Merauke dan Keerom/Jayapura) dengan target luasan 210.000 hektare di Merauke untuk komoditas padi dan 3.000 hektare.

Kemudian, di Kabupaten Keerom/Jayapura untuk komoditas jagung, dan di Sulawesi Tengah (Donggala) dengan target luasan 15.000 hektare, untuk komoditas jagung dan kedelai.

BISNIS

Baca: Harga Bitcoin Rebound ke Rp 291 Jutaan, Saatnya Buy the Dip?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

3 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

6 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

9 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

9 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

9 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

13 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

13 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

14 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

18 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya