Luhut dan Menlu Bosnia Bahas Kerja Sama di Industri Strategis Militer

Sabtu, 11 Juni 2022 10:43 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina, Dr. Bisera Turkovic. FOTO/Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina Bisera Turkovic ingin bekerja sama dalam industri strategis dalam pertukaran keahlian militer, terutama dalam produksi amunisi.

Dalam unggahan Instagram pribadinya, sebagai mantan prajurit militer, Menko Luhut mengaku senang mendengar komitmen Menlu Bisera untuk menindaklanjuti usulan kerja sama di industri militer dan kerja sama di bidang lain.

“Saya dan Dr. Bisera juga menakar sektor-sektor mana yang potensial untuk kami eksplorasi. Sebagai mantan prajurit militer, saya senang ketika mendengar dari beliau bahwa kedua negara sahabat ini berkomitmen untuk menindaklanjuti usulan kerja sama industri strategis, khususnya dalam pertukaran keahlian militer dalam produksi amunisi,” kata Luhut dalam Instagram-nya @luhut.pandjaitan pada Sabtu, 11 Juni 2022.

Luhut menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina di kediamannya pada Jumat sore, 10 Juni 2022, ketika Bisera Turkovic melawat ke Jakarta untuk membahas hubungan bilateral dengan Indonesia. Dalam kunjungannya, Luhut mengatakan mereka berdua membahas peluang investasi dan perdagangan kedua negara di sektor pertahanan, dan pertanian, dan lain-lain.

Setelah mengalami masa peperangan yang begitu sulit selama kurang lebih 3 tahun lamanya, saya melihat Bosnia dan Herzegovina sudah semakin maju. Karena itulah hari ini saya dan Dr. Bisera berdiskusi membahas peluang investasi dan perdagangan kedua negara di sektor pertahanan, dan pertanian, dan lain-lain,” katanya.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan melihat potensi bisnis di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek Infrastruktur Kemitraan Publik-Swasta Bosnia dan Herzegovina.

Luhut juga menyampaikan kepada Menlu Bisera Turkovic iklim investasi Indonesia semakin kondusif, terbukti banyak negara maju yang saat ini tertarik menanamkan modalnya ke Indonesia. Selain itu, keduanya juga bertukar pandangan mengenai stabilitas kawasan di Eropa.

Dari diskusi kami sore ini, saya berpendapat Dr. Bisera bisa menjadi sahabat yang dapat memberikan masukan strategis mengenai kawasan Eropa tenggara, mengingat bahwa Bosnia dan Herzegovina dengan Indonesia punya kesamaan, yaitu sama-sama negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam,” paparnya.

Sebelum berpamitan, Menlu Bisera menyampaikan Indonesia akan selalu jadi mitra kunci bagi Bosnia dan Herzegovina, bukan hanya dalam politik dan sosial budaya, tetapi juga mitra strategis di sektor ekonomi.

Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina Bisera Turkovic pada Jumat, 10 Juni 2022. Retno dan Turkovic membahas kesepakatan peningkatan kerja sama kedua negara dan kemungkinan peluang lainnya.

Dalam sektor perdagangan, kedua negara sepakat mengeksplorasi ekspor impor melalui perluasan akses pasar ke komoditas utama. "Untuk Indonesia, saya mencari dukungan dan fasilitasi pulp dan kertas, serta minyak nabati," kata Retno dalam jumpa pers virtual Kementerian Luar Negeri.

Indonesia juga sepakat untuk mengintensifkan kontak bisnis-ke-bisnis dengan mitranya, terutama antar Kamar Dagang untuk mengidentifikasi peluang bisnis di kedua negara. Selain itu, perwakilan berkomitmen untuk menindaklanjuti usulan kerja sama di industri strategis antara PT Pindad dan Igman Bosnia dan Herzegovina, khususnya dalam pertukaran keahlian dalam produksi amunisi.

Retno mencatat, ada peningkatan perdagangan bilateral pada semester pertama 2022 antara Indonesia dan Bosnia dan Herzegovina. Jumlah perdagangan antara Indonesia dan Bosnia dan Herzegovina ini meningkat sekitar 36 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.

EKA YUDHA SAPUTRA | DANIEL AHMAD

Baca: Wall Street Anjlok Usai Pengumuman Inflasi AS Capai Rekor Tertinggi Sejak 1981

https://bisnis.tempo.co/read/1600676/wall-street-anjlok-usai-pengumuman-inflasi-as-capai-rekor-tertinggi-sejak-1981

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

10 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

15 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

21 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

21 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

23 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

23 jam lalu

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya