Terimbas Wabah PMK, Harga Sapi Kurban Naik jadi Rp 21,6 Juta per Ekor

Jumat, 10 Juni 2022 09:26 WIB

Petugas memeriksa kesehatan gigi dan mulut ternak sapi di salah satu sentra penggemukan ternak sapi di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis, 23 Juli 2020. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan ternak sapi maupun kambing yang diperjualbelikan untuk hewan kurban pada Idul Adha nanti dalam kondisi sehat, layak disembelih dan tidak memiliki penyakit bawaan yang bisa menular pada manusia. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro menyatakan harga hewan kurban saat ini sudah naik sekitar 10 persen dibanding tahun lalu. Kenaikan harga hewan kurban tersebut tak lepas dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menghambat ketersediaan stok.

"Gambarannya kalau tahun lalu sekitar Rp 62.000 – Rp 63.000 per kilogram rata-rata, sekarang sudah di angka Rp 72.000 per kilonya,” ujar Nanang, Kamis, 9 Juni 2022.

Ia menjelaskan ukuran sapi yang diminati untuk kurban memiliki berat rata-rata 300 kilogram. Dengan begitu, harga sapi kurban tahun ini berkisar Rp 21,6 juta per ekor, atau melampaui tahun lalu yang sekitar Rp 18,6 juta per ekornya.

Adapun Jawa Timur yang menjadi pemasok sapi hidup untuk hewan kurban paling terdampak wabah PMK dan pasokan di sana menjadi terganggu. Saat ini sapi yang diterima untuk dijual adalah yang hanya dari daerah bebas PMK, yakni Nusa Tenggara Barat (Bima) dan Bali yang ukurannya terbilang kecil.

Nanag menyebut meskipun Jawa Timur pemasok sapi terbesar di Indonesia, tapi ketika terjadi wabah PMK, tak ada pasokan dari Jawa Timur. "Sehingga pasokan sangat terbatas, sangat kurang dari semestinya ini yang menyebabkan harganya terpaksa harus naik,” tuturnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Per 6 Juni 2022, Kementerian Pertanian mencatat 163 kabupaten/kota terpapar wabah PMK. Di wilayah itu, terdapat 81.880 ekor sapi yang positif, 524 ekor mati, 28.538 sapi sembuh, 607 ekor dilakukan pemotongan bersyarat, dan 52.211 ekor yang belum sembuh.

Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan kasus PMK terbanyak, yaitu 29.590 ekor dengan total kematian 167 ekor.

Kementerian Pertanian tengah berusaha mendatangkan vaksin darurat untuk mengatasi wabah ini. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nasrullah menyebutkan ada 4 negara yang akan membantu dalam vaksinasi hewan ternak.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya yakin kebutuhan hewan kurban nasional bakal tercukupi meski ada PMK. “Mengacu pada data nasional tahun lalu, populasi sapi potong mencapai 18 juta, kerbau 1,2 juta, kambing 19,2 juta, dan domba 17,9 juta ekor,” katanya, Kamis pekan lalu, 2 Juni 2022.

BISNIS

Baca: Hari Ini, Batas Pendaftaran Lowongan Kerja Staf di Susi Air

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

1 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

2 hari lalu

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

Saksi mengungkapkan Kementan kerap keluar uang Rp 3 juta per hari untuk keperluan makan online dan laundry di rumah dinas SYL.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

4 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

5 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

7 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

7 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

7 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Akui Dilaporkan Nurul Ghufron karena Koordinasi dengan PPATK soal Kasus Jaksa TI

7 hari lalu

Albertina Ho Akui Dilaporkan Nurul Ghufron karena Koordinasi dengan PPATK soal Kasus Jaksa TI

Anggota Dewas KPK Albertina Ho membenarkan tengah dilaporkan ke Dewas KPK oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

KPK Jawab Kesaksian Mantan Sespri Sekjen Kementan soal BAP Kasus SYL Bocor saat Penyelidikan

7 hari lalu

KPK Jawab Kesaksian Mantan Sespri Sekjen Kementan soal BAP Kasus SYL Bocor saat Penyelidikan

Mantan Sespri Sekjen Kementan, Merdian Tri Hadi mengaku mendapat tekanan psikis saat mengetahui BAP soal kasus SYL bocor.

Baca Selengkapnya