Matahari Department Store Bakal Buy Back Saham Rp 1 Triliun

Selasa, 7 Juni 2022 14:00 WIB

Pada 2021, PT Matahari Department Store Tbk memutuskan menutup 13 gerainya. Penutupan 13 gerai Matahari yang dinilai tidak produktif itu lantaran kinerja perusahaan yang memburuk di tengah pandemi virus Corona. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk. berencana melanjutkan aksi pembelian kembali atau buyback saham.

Rencana buyback saham untuk jangka waktu 18 bulan mulai 6 Juni 2022 sampai 5 Desember 2023 telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan berkode saham LPPF tersebut.

Hal tersebut terungkap dalam hasil RUPSLB yang digelar pada Senin, 6 Juni 2022. Saat itu, rapat menyetujui pembelian kembali saham akan dilakukan maksimal 10 persen dari jumlah saham yang dikeluarkan perseroan atau setara 262,61 juta saham.

Adapun harga pembelian kembali saham mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan LPPF menyiapkan dana buyback sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1 triliun. Angka tersebut termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pembelian kembali saham tersebut.

Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari Terry O’Connor menyatakan rencana pembelian kembali saham ini dilakukan perseroan sebagai bentuk upaya meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham.

Advertising
Advertising

"Yaitu melalui program pembelian kembali saham dengan jangka waktu yang lebih lama yaitu periode 6 Juni 2022 sampai dengan 5 Desember 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 6 Juni 2022.

Dalam RUPSLB, para pemegang saham juga menyetujui pengalihan saham treasuri hasil pembelian kembali saham yang dilaksanakan oleh LPPF sejak 2021 sampai dengan 3 Juni 2022 melalui penarikan kembali. Hal itu dilakukan dengan cara pengurangan modal dari 2,62 miliar saham menjadi 2,36 miliar saham.

LPPF sebelumnya melakukan pembelian kembali saham II 2022 selama periode 9 Mei 2022 sampai 3 Juni 2022. Perusahaan retail ini menyiapkan dana maksimal Rp 500 miliar untuk buyback saham yang sudah termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya.

Ketika itu, LPPF mengumumkan akan membeli kembali saham sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan atau maksimal 262,61 juta saham. Perseroan pun membatasi harga maksimal buyback senilai Rp 7.950 per saham.

Hingga 31 Desember 2021, rugi rugi bersih per saham LPPF tercatat Rp 351 per saham. Adapun proforma laba (rugi) bersih per saham apabila pembelian kembali saham 2022 dilaksanakan (dengan asumsi jumlah pembelian kembali saham dilakukan dalam jumlah maksimum) adalah sebesar Rp 431.

Matahari Department Store sebelumnya melakukan buyback saham sepanjang 4 Februari-28 April 2022 sebanyak 2,48 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan atau sebanyak 65,07 juta saham.

Saat itu, biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan buyback sebesar Rp327,37 miliar. Termasuk di dalamnya biaya perantara dan biaya lainnya terkait dengan buyback.

Saham Matahari Department Store atau LPPF kemarin mengakhiri perdagangan di zona merah dengan turun 2,91 persen di posisi Rp 5.000. Selama satu bulan terakhir, harga saham LPPF turun 13,79 persen.

BISNIS

Baca: Bitcoin Mulai Bangkit ke Rp 448 Jutaan, Bagaimana Proyeksinya ke Depan?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

6 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

9 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya