Kasus PMK, Puluhan Los Daging Sapi Segar di Bantul Tutup Tak Ada Pasokan

Reporter

Antara

Kamis, 2 Juni 2022 19:52 WIB

Tim Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diinisiasi UGM mulai bergerak untuk monitoring ternak jelang Idul Adha. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan los daging sapi segar di Pasar tradisional Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tutup menyusul penutupan pasar hewan di Kabupaten Gunung Kidul, akibat ditemukannya puluhan hewan ternak yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo, saat dikonfirmasi di Bantul, Kamis, mengatakan, tutupnya puluhan los daging di pasar tradisional itu karena para pedagang sapi tidak mendapat pasokan daging akibat tidak ada pemotongan hewan ternak dari para jagal di Bantul.

"Jagal yang boikot tidak memotong hewan selama tiga hari sejak kemarin (Rabu, 1/6) karena ada penutupan pasar hewan di Gunung Kidul, karena terus terang ternak yang dipotong di Bantul kebanyakan dari luar Bantul," katanya.

Dia mengatakan, tidak hanya di Gunung Kidul yang pasar hewannya ditutup, namun di pasar hewan Magelang Jawa Tengah, pasar hewan Klaten, yang merupakan pemasok hewan ternak ke Bantul juga tutup karena temuan kasus penyakit mulut dan kuku.

"Karena kondisi itu, akhirnya mereka tidak membeli sapi. Akibat penutupan pasar hewan itu pula, di pasar hewan Imogiri Bantul kemarin saat hari pasaran, penjualan turun 30 persen," katanya.

Pantauan di Pasar Bantul, puluhan los daging yang lokasinya berderet tersebut tidak buka atau tidak ada pedagang yang berjualan.

Salah seorang pedagang di Pasar Bantul, Ngadilah mengatakan, para pedagang daging sapi sebelumnya sepakat tidak berjualan selama tiga hari, sejak Rabu (1/6) sampai Jumat (3/6), hal itu karena pedagang kesulitan mendapat pasokan daging segar.

"Sudah tutup dua hari ini, kalau rencananya mereka tidak jualan selama tiga hari sampai Jumat, tidak tahu penyebabnya apa," kata pedagang minuman yang berjualan di seberang los daging itu.

Ketika disinggung apakah karena kasus PMK pada ternak, dia tidak mengetahui, hanya menurutnya karena pedagang tidak mendapat pasokan daging dari para jagal.
"Setahu saya cuma itu, karena pasaran daging baru tidak bagus, nanti katanya tunggu perkembangan lagi setelah hari Jumat, mau buka lagi atau masih tutup," katanya.

Baca Juga: Kementan Targetkan Produksi Vaksin PMK Rampung Akhir Agustus 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

8 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

2 hari lalu

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

Setelah melapor ke Dinas Pendidikan, laporan akan diteruskan ke Dinas Perhubungan untuk pengecekan kendaraan yang digunakan dalam study tour.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

10 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

13 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

15 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

18 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

26 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya

H+3 Lebaran, Ribuan Wisatawan Masih Padati Pantai Parangtritis Yogyakarta hingga Petang

34 hari lalu

H+3 Lebaran, Ribuan Wisatawan Masih Padati Pantai Parangtritis Yogyakarta hingga Petang

Kunjungan wisatawan ke Pantai Parangtritis Yogyakarta terus naik sejak hari pertama Idulfitri atau Rabu, 10 April lalu hingga Sabtu 13 April.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

34 hari lalu

Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya

Baca Selengkapnya

Bahas Kecurangan Pemilu 2024 Saat Salat Id di Bantul, Untung Cahyono Minta Maaf

34 hari lalu

Bahas Kecurangan Pemilu 2024 Saat Salat Id di Bantul, Untung Cahyono Minta Maaf

Untung Cahyono, penceramah yang viral karena mengangkat materi kecurangan Pemilu 2024 saat salat Id di Bantul memberikan klarifikasi.

Baca Selengkapnya