MPL Pamit dari Indonesia Setelah PHK 100 Karyawan, Ini Profilnya

Rabu, 1 Juni 2022 18:31 WIB

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia platform gim dan turnamen daring, Mobile Premier League (MPL), menghentikan operasinya di Indonesia. Perusahaan asal India ini menyetop bisnisnya di Tanah Air lantaran dikabarkan tak sesuai dengan ekspektasi sang pendiri.

"Mohon maaf, MPL Indonesia sudah tidak lagi menerima pengguna baru saat ini. Terima kasih atas dukungan dan perhatiannya," tulis Mobile Premier League dikutip dari situs resminya pada Rabu, 1 Juni 2022.

Sebelumnya, MPL sempat melakukan PHK terhadap 100 karyawannya di Indonesia. Di akun media sosialnya, MPL Indonesia mengimbau agar para pengguna segera membuka aplikasi dan menukarkan reward yang telah dikumpulkan.

"Segera buka aplikasi MPL untuk menarik berlian kemenanganmu dan ikuti petunjuk di aplikasi. Hubungi bantuan@mplgaming.com untuk informasi lebuh lanjut," berikut keterangan seperti dikutip dari akun Instagram @mpl_id.

Lantas, seperti apa profil MPL?

Advertising
Advertising

MPL didirikan pada September 2018 oleh tiga pendirinya, yaitu Sal Srinivas Kiran G, Shubh Malhotra, dan Shubham Malhotra. MPL juga dikenal dengan nama Galactus Funware Technology. Perusahaan ini bergerak di industri eSport, gim, iOS, dan olahraga.

MPL telah beroperasi di Indonesia selama lebih-kurang tiga tahun. Fitur permainan dan turnamen yang disediakan MPL menawarkan reward yang dapat ditukarkan menjadi saldo uang elektronik, yaitu Gopay dan LinkAja. Sebelum ditutup, MPL menyediakan lebih dari 70 permainan dan turnamen.

MPL juga ikut serta dalam Piala Presiden Esport 2020 sebagai salah satu cabang yang dipertandingkan. Saat itu, MPL mengadakan turnamen Fruit Dart berhadiah Rp 250 juta dan tercatat ada 50 ribu pendaftar.

MPL telah menyandang status unicorn di negeri asalnya. Dilansir dari berbagai sumber, total dana yang telah dikumpulkan MPL saat ini mencapai US$ 375.5 juta untuk pendanaan selama lima putaran. Pendanaan terakhir dikumpulkan pada 15 September 2021 dari putaran Seri E.

Hingga saat ini, MPL memiliki 19 investor dengan sembilan investor besar. Investor besar itu meliputi Base Partners, Susquehanna International Group (SIG), Go-Ventures, Accrete Capital, Moore Strategic Ventures, Telstra Ventures, Play Ventures, Legatum, dan RTP Global.

Pada 28 Februari 2022, MPL mengakuisisi platform komunitas gim asal Jerman, GameDuell. Sebelumnya, MPL juga mengakuisisi dua startup digital asal India, yaitu GamingMonk pada 20 April 2020 dan Crevize Technologies pada 8 May 2019.

Baca juga: MPL Menutup Bisnisnya di Indonesia usai PHK 100 Karyawan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

2 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

11 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

11 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

11 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

14 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

33 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya

Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

38 hari lalu

Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

Bagi penggemar e-sport hotel ini memungkinkan untuk bermain game sepanjang hari, tersedia juga lantai khusus perempuan

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

42 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

42 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya