BI: Total Aset Industri Asuransi Tembus Rp 1.637 Triliun per Maret 2022

Selasa, 31 Mei 2022 12:10 WIB

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti memberikan salam saat pelantikan di Gedung MA, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2019. Destry Damayanti resmi menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat total aset industri asuransi per Maret 2022 menembus Rp 1.637 triliun. Aset ini naik 12,9 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year.

"Industri asuransi di Indonesia menunjukkan kemajuan yang positif dalam hal investasi," ujar Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti seperti dikutip dari Antara, Selasa, 31 Mei 2022.

Aset tersebut meliputi investasi sebesar Rp1.345 triliun atau 82 persen dari total aset. Tak hanya industri asuransi, Destry menuturkan dana pensiun turut menunjukkan kemajuan yang pesat.

Bank Sentral mendata total aset bersih dana pensiun mencapai Rp 329 triliun atau tumbuh 6 persen secara year on year. Aset itu terdiri atas investasi senilai Rp 321 triliun atau 27,5 persen dari seluruh aset yang dimiliki dana pensiun.

Destry mengatakan pengembangan investor institusi, seperti asuransi dan dana pensiun, sangat penting untuk memperdalam pasar keuangan Indonesia. "Investor asuransi dan dana pensiun memiliki potensi besar untuk tabungan jangka panjang yang sangat cocok untuk investasi jangka panjang seperti pembiayaan infrastruktur," ujarnya.

Advertising
Advertising

Apalagi, kata dia, dana pensiun dan asuransi memungkinkan perekonomian mengelola risiko dengan lebih baik. Meski begitu, dia mengimbuhkan, saat ini pasar keuangan domestik Indonesia masih relatif dangkal.

Kondisi itu ditunjukkan dengan terbatasnya volume transaksi, instrumen, dan pelaku pasar. Destry pun menekankan perlunya stabilitas rupiah sebagai fundamental untuk memitigasi risiko sistemis dari industri asuransi maupun dana pensiun.

ANTARA

Baca juga: Sri Mulyani Singgung Tata Kelola Asuransi yang Buruk dan Risiko Gagal Bayar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

6 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Konsep Dana Pensiun dalam P2SK Rugikan Kaum Buruh

8 hari lalu

Konsep Dana Pensiun dalam P2SK Rugikan Kaum Buruh

Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar menilai, UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), merugikan kaum buruh.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya