TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan praktik tata-kelola manajemen perusahaan asuransi yang baik perlu ditingkatkan untuk memperlebar penetrasi pasar di Indonesia. Dia melihat, dalam beberapa kasus, gagal bayar klaim asuransi disebabkan oleh buruknya tata-kelola manajemen.
"Dalam beberapa kasus, kami juga mengamati tata-kelola yang buruk yang dilakukan oleh manajemen yang melanggar aturan dan regulasi yang kemudian menimbulkan risiko bagi peserta," kata Sri Mulyani dalam acara Indonesia Financial Group yang disiarkan virtual pada Senin, 30 Mei 2022.
Menurut dia, beberapa pelanggaran tersebut membuat perusahaan asuransi tidak mampu membayar klaim. "Dan itu pasti, menciptakan persepsi risiko tambahan," ujarnya.
Karena itu, dia menekankan pentingnya sumber daya manusia yang kompeten dan profesional untuk meningkatkan tingkat penetrasi industri asuransi Indonesia. Tantangan lainnya, kata dia, masih rendahnya literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air.
Mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan pada 2019, indeks literasi asuransi hanya 19,4 persen. Jumlah itu sudah meningkat empat persen dibandingkan dengan survei 2016.
Kendati begitu, indeks literasi dan inklusi asuransi jauh lebih rendah dibandingkan dengan sektor perbankan, yaitu masing-masing sebesar 36,1 persen dan 73,9 persen."Rendahnya literasi dan inklusi tersebut menunjukkan bahwa pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang produk asuransi dan pemahaman tentang manfaat asuransi masih sangat dangkal," ujar Sri Mulyani.
Kondisi itu, kata dia, mungkin disebabkan oleh akses dan informasi tentang manfaat asuransi yang masih terbatas dan belum tersedia untuk umum atau mudah dipahami.Untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri asuransi, dia berpendapat, perlu ada kolaborasi dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, otoritas pengawas, asosiasi, perusahaan asuransi, dan juga masyarakat atau konsumen.
Baca juga: Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Tidak Selalu Mulus dan Mudah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.