Zimbabwe Jajaki Kerja Sama Pembuatan Vaksin dengan Bio Farma

Minggu, 22 Mei 2022 11:35 WIB

Kontainer yang membawa bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa 27 Juli 2021. Sebanyak 21,2 juta bahan baku vaksin COVID-19 produksi Sinovac dari China tiba di Bio Farma untuk kemudian di olah guna percepatan program vaksinasi nasional. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden I Republik Zimbabwe Jenderal (Purn) Constantino Chiwenga mengunjungi Bio Farma pada 20 Mei 2022. Salah satu tujuan kunjungan kenegaraan ini ialah untuk mencari potensi kerja sama dalam bidang kesehatan, khususnya pembuatan dan distribusi vaksin.

"Kegiatan ini bisa menjadi upaya kolektif yang sangat besar. Antara Bio Farma dengan Zimbabwe akan membahas produksi bersama produk vaksin dan kontribusi bersama dalam hal kesehatan," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulis Ahad, 22 Mei 2022.

Kunjungan Constantino Chiwenga didampingi oleh beberapa delegasi dari kementerian terkait di Zimbabwe dan duta besar dari kedua negara. Kunjungan itu diterima oleh Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir beserta jajaran direksi dan pihak Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Kesehatan.

Honesti mengatakan saat ini kesadaran masyarakat atas kesehatan meningkat secara signifikan, terlebih sejak wabah Covid-19 muncul pada 2020. Industri kesehatan pun, ia berujar, menjadi leading sector untuk memerangi pandemi.

“Dari pandemi kita bisa belajar bahwa pandemi meninggalkan hikmah bagi kita semua bahwa kolaborasi benar-benar merupakan kunci untuk memperkuat keamanan kesehatan global," ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun Constantino Chiwenga, yang sekaligus merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe, mengatakan tujuan kedatangan perusahaan pelat merah ini adalah untuk mencari potensi kerja sama untuk memproduksi vaksin di Zimbabwe. Zimbabwe ingin mempelajari keberhasilan Indonesia di bidang kesehatan.

“Kami sudah mengetahui bahwa Indonesia memiliki kemampuan dalam memproduksi produk obat-obatan, khususnya vaksin. Kami berharap Zimbabwe juga suatu saat bisa memproduksi vaksin di kemudian hari yang berkolaborasi dengan perusahaan nasional farmasi," kata Chiwenga.

Selanjutnya, Chiwenga ingin depan ada kesepakatan untuk bertukar informasi dan teknologi dengan Bio Farma. Sebab, posisi Zimbabwe strategis yang terletak di pusat bagian selatan Benua Afrika. Ini memungkinkan negara itu menjadi hub untuk negara-negara yang berada di sekitarnya.

Sejak 2007, Bio Farma mengirimkan produk vaksinnya ke Zimbabwe berupa vaksin Polio, Campak, Difteri, Tetanus, dan Pertusis melalui United Nations Children's Fund (UNICEF). Saat ini sekitar 1,6 juta vial terikirim ke negara itu dengan jumlah 16,9 juta dosis.

Baca juga: Vaksin Polio, Yayasan Bill dan Melinda Gates Beri Penghargaan kepada Bio Farma

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

6 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

7 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

12 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

31 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

38 hari lalu

UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

UNICEF memperingatkan gencatan senjata di Jalur Gaza harus bersifat substantif, bukan simbolik dan harus bisa mengakhiri bencana kemanusiaan

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

43 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya