Inflasi April 2022 Capai 3,47 Persen, Waspada Penyebab Inflasi Meningkat

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 Mei 2022 14:14 WIB

Lonjakan inflasi di berbagai belahan dunia berkemungkinan merembet ke Indonesia.

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat inflasi di Indonesia meningkat mencapai level 0,95 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) atau mencapai 3,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada April 2022. Lalu, apa itu inflasi dan penyebabnya?

Menurut Bank Indonesia atau BI, inflasi diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang terjadi terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mendefinisikan secara sederhana inflasi merupakan kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, kenaikan harga satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi. Kecuali bila kenaikan tersebut meluas dan saling memengaruhi, atau mengakibatkan naiknya harga barang lainnya.

Dengan kata lain, inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi atau rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi jika tidak memengaruhi harga komoditi lain. Dengan demikian, menurut Badan Pusat Statistik atau BPS, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum. Perhitungan inflasi sendiri dilakukan dilakukan oleh BPS.

Lalu apa penyebab inflasi?

Inflasi disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, naiknya biaya produksi akibat harga bahan baku dan upah pekerja yang meningkat. Karena itu produsen akhirnya harus menaikkan harga barang. Kedua, menurut OJK, inflasi disebabkan oleh tingginya jumlah permintaan suatu jenis barang, sementara suplainya terbatas. Kondisi ini menimbulkan lonjakan harga. Faktor ini disebut juga dengan demand pull inflation.

Advertising
Advertising

Ketiga, tingginya jumlah uang yang beredar di masyarakat. Tingginya jumlah uang yang beredar biasanya dibarengi dengan naiknya minat masyarakat berbelanja. Namun suplainya yang statis akhirnya mempengaruhi harga barang mengalami peningkatan yang setara.

Menurut BI, faktor lainnya penyebab inflasi yaitu faktor ekspektasi inflasi yang dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan ekonominya. Ekspektasi inflasi tersebut dapat bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang. Terutama pada saat menjelang hari besar keagamaan dan penentuan upah minimum provinsi (UMP).

Menurut OJK, meskipun terkadang kurang baik, inflasi dibutuhkan dalam perekonomian. Hal ini karena inflasi menunjukkan adanya peningkatan pada perekonomian. Kendati begitu, nilai yang terlalu tinggi pada inflasi juga tidak baik. Sehingga idealnya inflasi harus ada di posisi yang stabil.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengatasi inflasi. Namun, salah satu cara yang paling mendasar adalah ‘persepsi’. Melalui persepsi masyarakat secara luas terhadap inflasi dan kerja sama pemerintah dengan masyarakat, pertumbuhan perekonomian dan inflasi akan stabil dan terjaga.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Inflasi Diprediksi Meningkat Perlindungan Sosial Perlu Diperkuat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

18 jam lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

21 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

1 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

2 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya