Subsidi Bahan Bakar Nabati Diusulkan Naik 7,35 Persen  

Reporter

Editor

Senin, 9 Februari 2009 15:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah mengusulkan alokasi subsidi bahan bakar nabati (BBN) tahun ini naik 7,35 persen, dari Rp 831,427 miliar menjadi Rp 774,469 miliar. "Masalah yang terjadi sekarang harga BBN lebih tinggi dari BBM (bahan bakar minyak)," ujar Direktur Jenderal Migas Evita Legowo, Senin (9/2), di Jakarta.

Hal ini menyebabkan banyak produsen yang mengurangi dan menghentikan produksinya karena harga tidak kompetitif. "Pelaksana PSO (Public Service Obligation), dalam hal ini Pertamina, juga tidak punya anggaran untuk membeli BBN dengan harga tinggi," kata Evita.

Evita mengungkapkan sejak November 2008 hingga Januari 2009 terdapat rata-rata selisih harga BBM dan BBN sebesar Rp 610,08 per liter. Saat ini harga BBM sebesar Rp 4.673 per liter dan BBN mencapai Rp 5.224 per liter.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Cakrawan mengatakan sejak Oktober 2008 para produsen merugi terus. "Awalnya Pertamina memakai harga negosiasi dengan kami. Tapi sejak Oktober 2008, mereka gunakan harga MOPS (Mean of Plats Singapore/harga rata-rata minyak di pasar Singapura)," ujar Paulus.

Pada Januari 2009, Paulus mengungkapkan satu produsen biodiesel telah menghentikan pasokannya ke Pertamina dan tiga produsen mengurangi pasokan sampai tinggal sepuluh persen. "Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat referensi harga BBN yang wajar. Kami, produsen biofuels siap mendukung program BBN," ucap dia, menegaskan.

SORTA TOBING

Berita terkait

Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

29 Januari 2020

Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

Pembatalan itu, menurut Dirut Pertamina, karena adanya kebijakan penolakan crude palm oil (CPO) yang diterapkan oleh Eropa.

Baca Selengkapnya

Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

6 September 2019

Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

Pemerintah sudah menyiapkan berbagai rencana untuk memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakar biodiesel

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

18 Februari 2019

Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

Rini Soemarno mengatakan dalam tiga tahun lagi, minyak nabati bisa menggantikan bahan bakar solar

Baca Selengkapnya

Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

11 Juli 2018

Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina yang semakin memanas mulai berpengaruh terhadap pasar minyak nabati.

Baca Selengkapnya

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

23 Januari 2018

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Eropa menyetujui penghentian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan pada 2021.

Baca Selengkapnya

Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

21 Maret 2017

Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

Bulan ini, Kementerian Perdagangan mengajukan gugatan terhadap
Uni Eropa melalui WTO.

Baca Selengkapnya

Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

9 Maret 2017

Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

Tiga perusahaan itu adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bersama PT Pertamina (Persero) dan Toyota Motor Corporation.

Baca Selengkapnya

BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

17 Juni 2016

BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

Pencampuran bahan bakar nabati (BBN) pada solar diwajibkan mencapai 20 persen atau B20.

Baca Selengkapnya

Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

29 Maret 2016

Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

Penyerapan minyak sawit untuk biodiesel di dalam negeri akan
menaikkan harganya di pasar dunia.

Baca Selengkapnya

Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

4 Februari 2016

Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

Indonesia dan Malaysia lobi negara-negara
ASEAN agar beralih ke Biodiesel dengan
campuran minyak nabati dari CPO. Cina dan
India juga diajak.

Baca Selengkapnya