Okupansi Kereta Lebaran Belum Maksimal, KAI: Tidak Ada Kenaikan Harga Tiket
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 19 April 2022 18:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan tidak akan menaikkan harga tiket kereta untuk perjalanan jarak jauh selama angkutan Lebaran 2022. KAI tetap akan mengacu pada ketentuan tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB).
“Secara keseluruhan, sesungguhnya tidak ada kenaikan tarif di masa angkutan Lebaran. kita melihat arus penumpang pada tanggal-tanggal tertentu sehingga skemanya sesuai dengan tarif batas,” ujar Vice President PT KAI Joni Martinus dalam konferensi pers pada Selasa, 19 April 2022.
Skema TBA dan TBB berlaku bagi penjualan tiket kereta api komersial. Pada masa angkutan Lebaran, KAI mengoperasikan 42 persen rangkaian kereta komersial yang tarifnya diatur sesuai dengan mekanisme pasar.
Sedangkan sisanya atau 58 persen, KAI mengoperasikan kereta dengan tarif non-komersial atau public service obligation (PSO). Kereta bersubsidi ini tarifnya telah diatur oleh negara sehingga kenaikannya berpedoman pada kebijakan pemerintah.
Adapun Joni menjelaskan, penjualan tiket kereta api selama mudik belum maksimal. Ia menyebut secara keseluruhan, okupansi kereta api jarak jauh selama masa angkutan Lebaran 22 April hingga 13 Mei baru menyentuh 45 persen.
“Memang ada kesan tiket habis. Tapi itu untuk rute tertentu, misalnya Jakarta ke Yogyakarta atau Pasar Senen ke Lempuyangan. Untuk relasi lain, tiketnya masih banyak tersedia, seperti Yogyakarta ke Jakarta,” ucap Joni.
<!--more-->
Sepanjang angkutan Lebaran, KAI mengoperasikan 3.680 rangkaian perjalanan per hari atau 167 kereta per hari. KAI juga mengaktifkan kereta tambahan dengan total 770 perjalanan kereta api atu 35 perjalanan per hari.
Jumlah tempat duduk kereta jarak jauh reguler yang tersedia, kata Joni, setara dengan 2,4 juta tempat duduk atau 112,5 ribu kursi per hari. Sedangkan untuk kereta tambahan jumolahnya 423.192 kursi atau 19,2 ribu kapasitas per hari.
Joni membuka peluang adanya kereta tambahan ekstra jika pada tanggal-tanggal tertentu penjualan tiket telah ludes. Ia berharap penjualan tiket penumpang selama mudik berkontribusi terhadap kinerja perseroan.
“Kami ingin KAI bangkit lebih cepat di 2022. KAI begitu terimbas ketika terjadi Covid-19. Dengan adanya angkutan lebaran yang diperbolehkan, kita ingin ada kontribusi signifikan ke penjualan tiket mudik,” ucap Joni.
Baca: Komut Wilmar Cs Tersangka Kasus Minyak Goreng, Kejaksaan: Ada Pemufakatan Jahat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.