Akibat Perang, Ekspor RI ke Ukraina dan Rusia Melorot Sepanjang Maret

Senin, 18 April 2022 12:51 WIB

Sekretaris Utama BPS, Margo Yuwono.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai ekspor dari Indonesia ke Rusia dan Ukraina turun sepanjang 2022. Penurunan terjadi setelah kondisi geopolitik kedua negara tersebut memanas.

“Pengurangan ekspor kita lima terbesarnya ke Rusia, itu berkurang US$ 88,1 juta,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 18 April 2022.

Ekspor ke Rusia utamanya turun untuk komoditas lemah dan minyak nabati serta mesin atau peralatan elektrik. Sedangkan ekspor ke Ukraina turun sebesar US$ 23,3 juta untuk komoditas lemak, minyak nabati, kertas karton, dan barang elektrik lainnya.

Sementara itu dari sisi impor, perdagangan Indonesia juga terganggu oleh gejolak politik Rusia dan Ukraina. Kondisi ini dibuktikan dengan turunnya laju impor sebesar US$ 13,1 juta dari Ukraina sepanjang Maret 2022 ke Indonesia.

“Kalau dilihat komoditasnya, penurunan terjadi untuk impor komoditas sereal atau HS10, besi dan baja atau HS 72, serta mesin dan perlengkapan elektrik atau HS 85,” ucap Margo.

Advertising
Advertising

Margo melanjutkan, peran Rusia dan Ukraina sangat strategis dalam perdagangan global. Rusia merupakan negara eksportir kedua minyak mentah terbesar dan eksportir ketiga terbesar untuk batu bara di dunia.

<!--more-->

Rusia juga merupakan negara pengekspor gandum paling besar di dunia serta eksportir ketujuh untuk komoditas LNG. Sedangkan Ukraina adalah pengekspor seed oil dan jagung terbesar. Margo mengatakan perang kedua negara akan berpengaruh terhadap rantai pasok dunia.

Menyitir IMF, Margo mengatakan perang bakal menyebabkan negara-negara belahan barat mengalami peningkatan harga komoditas yang akan berpengaruh ke inflasi. Untuk Sub-Sahara Afrika, perang ini berdampak ke kondisi pangannya. Sebab, 80 persen gandum di wilayah itu dipasok dari Rusia dan Ukraina.

Di Timur Tengah dan Afrika Utara, negara akan mengalami penurunan jumlah wisatawan. Sebab Rusia dan Ukraina adalah pasar wisatawan asing terbesar bagi negara tersebut. “Jadi perang ini berpengaruh ke pendapatan di Timur Tengah dan Afrika Utara,” katanya.

Sedangkan negara-negara di Eropa akan menghadapi tantangan terhadap pasokan gas alam dan akan mengalami tekanan fiskal sebagai rentetan imbasnya. Adapun di Indonesia, perang Rusia dan Ukraina menyebabkan harga komoditas terutama batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) melambung.

“Ini akan berpengaruh ke ekspor kita. Sama halnya dengan peningkatan harga migas akan berpengaruh pada impor migas pada Maret 2022,” kata Margo.

Baca: Flash Sale, Tiket KA Argo Bromo Anggrek Turun dari Rp 590 Ribu Jadi Rp 75 Ribu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

1 menit lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

56 menit lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

3 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

3 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

3 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

7 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

8 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

8 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

8 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

9 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya