Mudik Lebaran, Sejumlah Titik di Ruas Tol Ini Diprediksi Bakal Rawan Kemacetan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 17 April 2022 11:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua tahun kegiatan mudik Lebaran dilarang, pemerintah memperkirakan arus mudik tahun ini bakal lebih padat ketimbang tahun 2019. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan ada sejumlah titik rawan kemacetan pada arus mudik lewat jalur darat yang harus diwaspadai.
"Jumlah pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45 persen dibanding mudik tahun 2019 sebelum pandemi," ujar Budi Karya, Sabtu, 16 April 2022." Sedangkan, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni."
Hal tersebut disampaikan Menteri Budi Karya usai mengecek langsung kegiatan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol arah Cikampek. Akibat kenaikan jumlah kendaraan pada waktu yang bersamaan, pada kegiatan mudik tahun ini diperkirakan kemacetan lalu lintas akan terjadi di jalur tol dari Bekasi, Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang.
Sejumlah area yang diperkirakan bakal terjadi perlambatan atau kemacetan di antaranya adalah pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya.
Berikutnya, kata Budi Karya, sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan yaitu Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54.
“Beberapa hari ini akan dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan,” kata Budi Karya. Hasil simulasi ini akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden.
Nantinya, diskresi rekayasa lalu lintas di lapangan akan ditetapkan oleh Korlantas Polri. Sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan disiapkan adalah contraflow, one way dan ganjil genap.
<!--more-->
Tentang kapan akan dimulai rekayasa lalu lintas mudik Lebaran 2022 itu, Kementerian Perhubungan dan pihak terkait hingga kini masih mendiskusikannya.
Lebih jauh Budi Karya menyatakan sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi melakukan mudik akan menggunakan jalur darat.
Pemudik yang menggunakan jalur darat itu terdiri atas mereka yang mengendarai mobil dan sepeda motor pribadi maupun angkutan darat seperti bus, angkutan penyeberangan, dan lain-lain.
Budi Karya menambahkan, pada kegiatan mudik tahun ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan melakukan penyekatan dan putar balik. Penanganan lalu lintas nantinya dilakukan secara humanis dan persuasif.
Ia berharap perjalanan mudik Lebaran dapat berlangsung dengan lancar setelah dua tahun kegiatan tersebut tak dilakukan akibat pandemi Covid-19. "Selain itu, diharapkan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai masa mudik," kata Budi Karya.
BISNIS
Baca: THR PNS 2022 Cair pada H-10 Lebaran, Kapan Gaji ke-13 Dibayarkan?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.