Menkes Sebut RI Siap Bertransisi Menuju Endemi Covid-19, Apa Saja Alasannya?

Senin, 4 April 2022 17:24 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022. Budi menyebutkan, tiga indikator pandemi menjadi endemi adalah jumlah kasus baru paling banyak 20 kasus per 100.000 penduduk, jumlah pasien dirawat di rumah sakit sebanyak lima pasien per 100.000 penduduk, dan jumlah kematian 1 kematian per 100.000 penduduk selama enam bulan berturut-turut. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan Indonesia bisa disebut mulai siap untuk bertransisi dari pandemi menuju endemi Covid-19.

Salah satu tanda Indonesia siap bertransisi menuju endemi Covid-19, menurut Budi Gunadi, ialah tren konfirmasi kasus positif yang kian menurun. Hal tersebut juga didukung oleh kondisi masyarakat yang makin menyadari bahwa tanggung jawab kesehatan pandemi ada di tangan seluruh pihak.

"Selama masyarakat makin siap menyadari apa yang akan dilakukan menghadapi pandemi ini, itu akan menunjukkan bahwa kita siap bertransisi dari pandemi menjadi endemi nanti," kata Budi Gunadi dalam keterangan pers dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 4 April 2022.

Dalam kesempatan itu ia juga membenarkan bahwa varian Omicron BA.2 pemicu peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara sudah masuk Indonesia. Namun hingga kini tak terlihat tren kenaikan kasus seperti yang terjadi di Hong Kong hingga Cina sebagai akibat varian tersebut.

Dengan begitu, kata Budi Gunadi, pemerintah percaya diri melonggarkan pembatasan Covid-19 pada momen bulan Ramadan 1443 Hijriyah ini.

Advertising
Advertising

Menurut Menkes, ini kali pertama sejak dua tahun pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air, pemerintah kembali mengizinkan mudik Lebaran dengan sejumlah syarat. "Pemerintah merasa yakin bahwa kita bisa lebih melakukan aktivitas secara lebih bebas," tuturnya.

Penurunan kasus Covid-19 terlihat dari data Kementerian Kesehatan. Hal tersebut kemudian diikuti dengan kebijakan aturan Covid-19 yang makin longgar.

Salah satunya adalah perjalanan mudik Lebaran 2022 boleh dilakukan dengan syarat sudah mendapatkan vaksin booster atau melampirkan tes Covid-19 negatif.

<!--more-->

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyatakan kasus harian Covid-19 telah turun drastis hingga 97 persen pada saat ini. Penurunan ini bila dibandingkan momentum puncak kasus Covid-19 varian Omicron beberapa bulan lalu.

“Kondisi dan situasi pandemi Covid-19 hingga hari ini juga dalam kondisi yang begitu baik," kata Luhut di Kantor Presiden usai rapat terbatas evaluasi PPKM di Jakarta. "Bila dilihat secara nasional dalam waktu kurang dari tiga bulan ini kasus harian telah menurun sangat tajam hingga 97 persen dari puncak kasus."

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi tersebut menjelaskan, selain kasus harian atau kasus baru Covid-19, total kasus aktif Covid-19 di Tanah Air juga menurun hingga 83 persen dari puncak kasus Covid-19 varian Omicron. Saat ini total kasus aktif Covid-19 berada di bawah 100 ribu kasus.

Sejumlah indikator pengendalian Covid-19 lainnya seperti keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) atau “Bed Occupancy Ratio (BOR)” pun kini hanya 6 persen. Hal itu diperoleh karena per April 2022, tingkat pasien rawat inap menurun hingga 85 persen.

Luhut juga menjelaskan bahwa tingkat penularan atau positivity rate’ saat ini berada di bawah standar WHO (Badan PBB soal Kesehatan Dunia) yakni 4 persen. "Jumlah orang yang meninggal pun turun tajam hingga 88 persen dibandingkan puncak kasus Omicron yang lalu,” tuturnya.

Dari beberapa indikator itu, kata Luhut, pemerintah menyimpulkan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terkendali. Hal ini pula yang membuat pemulihan ekonomi mampu dijaga dengan baik. "Meskipun sempat menurun tetapi pemulihan ekonomi Indonesia dapat bangkit dengan cepat dan menunjukkan tren yang sangat positif sejak akhir Januari 2022,” kata Luhut.

BISNIS

Baca: Kronologi Greenpeace Cegat Kapal Tanker Milik Pertamina karena Bawa Minyak Rusia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

23 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

2 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

4 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya