Prajogo Pangestu Akuisisi 33,33 Persen Saham Star Energy Senilai Rp 6,29 Triliun
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 10 Maret 2022 17:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Prajogo Pangestu lewat Grup Barito merampungkan proses akuisisi sisa saham sebesar 33,33 persen di Star Energy Goup Holding Pte Ltd senilai US$ 440 juta dari BCPG Thailand melalui perusahaan yang dikendalikannya, Green Era Pte Ltd. Bila menggunakan asumsi kurs Rp 14.300 per dolar AS, nilai akuisisi itu mencapai sekitar Rp 6,29 triliun.
Sebelumnya, PT Barito Pacific Tbk. yang juga dimiliki Prajogo Pangestu sudah menggenggam mayoritas atau 66,67 persen saham Star Energy. Dengan tahapan akuisisi terbaru oleh Green Era tersebut, Grup Barito mengakuisisi 250.801 saham yang ditempatkan dan disetor di Star Energy. Grup Barito kini sah mengendalikan seluruh saham Star Energy.
Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Salim, menyatakan pembelian sisa saham Star Energy tersebut dilakukan oleh grup dan bukan oleh perusahaan yang dipimpinnya dengan kode saham BRPT itu. “BRPT juga belum ada rencana ke segmen geotermal,” katanya ketika dihubungi, Kamis, 10 Maret 2022.
Ia menjelaskan, akuisisi sepenuhnya saham Star Energy adalah wujud kepedulian BRPT pada pentingnya transisi ke energi hijau. “Semoga bisa support pemerintah, menuju ke net zero,” ucap Agus.
Sementara itu, Managing Director Green Era Nancy Pangestu menjelaskan, akuisisi tersebut merupakan tonggak utama untuk secara efektif meluncurkan rencana pertumbuhan dan investasi Green Era ke depan.
“Kami mengakuisisi aset panas bumi yang solid, dengan rekam jejak yang terbukti dan teknologi terbarukan, untuk mencapai pertumbuhan yang bersih, berkelanjutan, dan menguntungkan,” tutur Nancy dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 10 Maret 2022.
<!--more-->
Ia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Bangkok Bank untuk menjalankan transaksi ini dengan sukses. Di bawah kepemimpinan Star Energy, kata Nancy, perusahaan memiliki tim profesional yang solid dengan rekam jejak kesuksesan yang luar biasa.
Akuisisi ini adalah yang pertama dalam strategi M&A Green Energy yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di seluruh Asia Tenggara dan mendukung transisi global ke emisi nol bersih. Green Era yang berbasis di Singapura ini berkomitmen untuk berinvestasi dalam aset dan teknologi energi terbarukan.
Dengan melibatkan para pemangku kepentingan dan kolaborasi bersama mitra yang berorientasi pada perspektif strategis jangka panjang, kata Nancy, Green Era berfokus pada proyek-proyek yang berkontribusi pada transisi energi di Asia Tenggara.
“Kami sangat bersemangat untuk menjadi bagian dari kisah pertumbuhan mereka, dan memainkan peran kunci dalam persamaan pengurangan karbon," ujar Nancy lebih jauh menanggapi diselesaikannya proses akuisisi saham Star Energy tersebut.
BISNIS
Baca: Dilantik Pimpin IKN, Bambang Susantono: Butuh 15-20 Tahun Agar Kota Punya Ruh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.