Terkini Bisnis: Imbas Rusia Serang Ukraina ke Produk Investasi, Profil PLTA Poso
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 26 Februari 2022 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Sabtu siang, 26 Februari 2022 dimulai dari analisis dampak usai Rusia menyerang Ukraina terhadap pergerakan nilai dan prospek sejumlah produk investasi seperti nilai tukar mata uang, harga emas, saham dan aset kripto.
Berikutnya ada berita tentang deretan perusahaan Barat yang memutuskan hubungan dengan Rusia dan profil PLTA Poso dan Malea milik Jusuf Kalla. Lalu ada berita tentang penjelasan Bank Mandiri soal aplikasi Livin yang sempat macet dan perombakan direksi Pelni serta beban APBN akibat lonjakan harga minyak dunia.
Keenam berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan dari enam berita trending tersebut.
1. Rusia Serang Ukraina, Begini Dampaknya ke Kurs, Emas, Saham dan Aset Kripto
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan perang antara Rusia dan Ukraina sempat membuat sejumlah bursa saham terkoreksi. Meski begitu, nilai tukar dolar AS dan harga komoditi seperti emas dan minyak bumi justru meningkat.
Ia menjelaskan, invasi Rusia menyebabkan pasar saham kaget merespons langkah Presiden Vladimir Putin. Di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) misalnya, sempat turun ke level 6.791,9 pada Kamis, 24 Februari 2022.
“Kemarin pasar kaget karena adanya invasi,” katanya saat dihubungi pada Jumat, 25 Februari 2022.
Simak lebih jauh tentang Rusia serang Ukraina di sini.
2. Rusia Serang Ukraina, Ini Perusahaan Barat yang Putuskan Hubungan dengan Moskow
Sejumlah perusahaan Barat tercatat sejak Jumat, 25 Februari 2022, memutuskan hubungannya dengan Rusia. Sejumlah perusahaan lainnya tengah mempertimbangkan untuk melakukan hal serupa usai Presiden Vladimir Putin menyerukan perang ke Ukraina pada sehari sebelumnya.
Keputusan pemerintah Rusia menginvasi Ukraina tersebut memicu sanksi dan tekanan yang dilakukan oleh negara Barat dengan meninggalkan beberapa transaksi bisnis. Sejumlah perusahaan dan kelompok bisnis yang memutuskan hubungan dengan Rusia akibat perang adalah Manchester United, Formula One, dan Dell Technologies.
Simak lebih jauh tentang Moskow di sini.