Per 8 Februari, Bank Indonesia Catat Aliran Masuk Modal Asing USD 1,1 Miliar

Jumat, 11 Februari 2022 05:01 WIB

Wartawan tengah melihat secara daring pemaparan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bid yang masuk untuk Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 44,4 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik terus berlanjut.

"Tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflow sebesar US$ 1,1 miliar sampai dengan 8 Februari 2022," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis, 10 Februari 2022.

Untuk posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2022 tetap tinggi, yakni US$ 141,3 miliar, setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Nilai cadangan devisa tersebut juga melampaui standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Perry juga memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia atau NPI pada 2021 bakal mencatat kenaikan surplus ketimbang tahun sebelumnya. Hal itu ditopang oleh transaksi berjalan yang mencatat surplus sekitar 0,3 persen dari PDB dan surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat.

Sedangkan kinerja NPI pada 2022, Perry memprediksi bakal tetap terjaga dengan defisit transaksi berjalan yang diprakirakan tetap rendah dalam kisaran 1,1 persen - 1,9 persen dari PDB. Ia juga meramalkan neraca transaksi modal dan finansial tetap surplus, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA).

"Sejalan dengan semakin membaiknya iklim investasi di dalam negeri," ujar Perry.

Dalam kesempatan itu, Perry juga memaparkan tentang kondisi nilai tukar rupiah. Per 9 Februari 2022, kurs rupiah sempat menguat 0,17 persen secara point to point, meski demikian posisi tersebut melemah 0,27 persen secara rerata dibandingkan dengan level Januari 2022.

Dengan begitu, Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah sampai dengan 9 Februari 2022 terdepresiasi hingga 0,73 persen dibandingkan dengan level akhir 2021. Pelemahan tersebut sejalan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina 0,71 persen, India 0,65 persen, dan Korea Selatan 0,62 persen.

HENDARTYO HANGGI | ANTARA

Baca: Bappebti Larang Token Kripto ASIX Anang Hermansyah Diperdagangkan, Kenapa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

15 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya