Tumbuh 15,67 Persen, Dana Bank Umum di SBN 2021 Rp 1.591 Triliun

Selasa, 8 Februari 2022 17:02 WIB

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga kajian ekonomi Institute For Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan dana bank umum yang ditempatkan pada Surat Berharga Negara (SBN) di tahun 2021 telah mencapai Rp1.591 triliun atau tumbuh 15,67 persen (year on year/yoy).

"Jadi ini naik signifikan Rp1.000 triliun dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp581 triliun," kata peneliti Center Macroeconomics and Finance Indef Abdul Manap dalam acara Tanggapan terhadap Kinerja Ekonomi 2021 di Jakarta, Selasa 8 Februari 2022.

Adapun pada tahun 2020, dana bank umum di SBN tercatat sebesar Rp1.376 triliun atau tumbuh 136,61 persen (yoy).

Dari penempatan dana di SBN tersebut, Abdul mengungkapkan pendapatan bunga perbankan mencapai Rp64,3 triliun pada tahun 2019, yang kemudian naik menjadi Rp75,6 triliun pada 2020 dan menjadi Rp71,5 triliun pada Oktober 2021.

Jika dilihat dari porsinya, dana bank umum di SBN juga kian meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 23,95 persen, menjadi 29,22 persen di 2016, sebesar 23,41 persen pada 2017, sebesar 26,94 persen di tahun 2018, dan sedikit menurun ke 21,12 persen pada 2019.

"Namun pada 2020 kembali melonjak menjadi 35,54 persen dan 34,01 persen posisi terakhirnya di 2021," ucap dia.

<!--more-->

Di sisi lain, ia menyebutkan margin suku bunga deposito dengan tenor hingga 12 bulan dengan SBN lima maupun 10 tahun pun terus meningkat, dari yang pada tahun 2014 dan 2015 posisinya adalah negatif, yang menggambarkan suku bunga SBN lebih rendah dari suku bunga deposito.

Pada tahun 2021, margin suku bunga deposito terhadap SBN lima tahun dan 10 tahun tercatat masing-masing meningkat menjadi 3,47 persen dan 3,59 persen.

BACA: Naik Signifikan, Indef Sebut SBN di Tahun 2021 Capai Rp 1.591 Triliun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

3 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya