Ekonomi Triwulan IV 2021 5,02 Persen, Kemenkeu Sebut Kebijakan Pandemi Berhasil

Selasa, 8 Februari 2022 11:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan kinerja ekonomi pada triwulan IV-2021 yang tumbuh 5,02 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) menunjukkan menguatnya pemulihan ekonomi.

"Keberhasilan pengendalian pandemi, partisipasi masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi, efektivitas kebijakan stimulus fiskal oleh pemerintah, serta sinergi yang baik antar otoritas dalam menjaga stabilitas dan percepatan pemulihan ekonomi menjadi faktor utama terjaganya keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional”, ungkap Febrio dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin 7 Februari 2022.

Adapun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq), pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2021 tercatat 1,06 persen, melampaui pola normalnya yang secara historis mencatatkan pertumbuhan negatif, yakni triwulan IV-2015 sampai 2019 rata-rata kontraksi 1,7 persen.

Ia menjelaskan laju pertumbuhan ekonomi kuartal keempat tahun lalu ditopang oleh pertumbuhan positif seluruh komponen pengeluaran dan sektor produksi utama. Hal ini didorong keberhasilan pengendalian pandemi pasca penyebaran varian Delta di triwulan III-2021 sehingga mampu meningkatkan keyakinan masyarakat untuk beraktivitas dan dunia usaha untuk berekspansi.
Aktivitas ekspor turut mampu melanjutkan pertumbuhan yang tinggi seiring permintaan dan harga komoditas global yang meningkat, dengan impor yang juga meningkat dan mencerminkan menguatnya pemulihan permintaan domestik, khususnya sektor produksi.

Dari sisi lapangan usaha, sektor-sektor unggulan nasional seperti manufaktur, perdagangan, konstruksi, dan transportasi melanjutkan tren pemulihan dengan mencatat pertumbuhan kuat.

Secara keseluruhan tahun 2021, Febrio menuturkan ekonomi Indonesia tumbuh 3,69 persen atau sejalan dengan outlook Kemenkeu, sehingga dari sisi laju pemulihan, produk domestik bruto (PDB) tahun lalu berhasil melampaui level periode pra pandemi.
<!--more-->
Hal ini patut dicatat mengingat masih banyak perekonomian yang belum mampu kembali ke kapasitas sebelum pandemi, seperti Filipina, Mexico, Jerman, Perancis, dan Italia.
Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, tingkat PDB per kapita Indonesia pun berhasil naik dari 57,3 di tahun 2020 ke 62,2 juta rupiah di tahun 2021 atau naik 8,6 persen, setara dengan 4.349,5 dolar AS, sehingga Indonesia diperkirakan kembali masuk ke kelompok negara berpendapatan menengah ke atas pada tahun 2021.
APBN yang fleksibel dan responsif selama pandemi, menurut dia, mampu menjaga keberlanjutan laju pemulihan ekonomi, terutama melalui respons cepat kebijakan refocusing APBN tahun 2021, hingga perluasan dan perpanjangan program perlindungan sosial serta dukungan pada sektor usaha.
Kemenkeu mencatat realisasi sementara belanja negara tahun 2021 mencapai Rp2.786,8 triliun atau 101,3 persen dari pagu, sementara realisasi sementara Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 adalah sebesar Rp658,6 Triliun atau 88,4 persen dari pagu Rp744,77 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yaitu Rp575,8 Triliun.
Tetap terjaganya laju pemulihan ekonomi juga memberikan efek positif pada pendapatan negara yang tumbuh sebesar 21,6 persen, terutama ditunjang oleh penerimaan perpajakan yang tumbuh 19,2 persen (yoy) atau mencapai 103,9 persen dari target APBN dan kembali pada level pra pandemi pada tahun 2019.
Selain itu, Febrio menilai perkembangan perekonomian dan peran APBN dalam menjaga laju pemulihan di sepanjang tahun 2021 juga dapat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat, yang tercermin dari seluruh indikator kesejahteraan masyarakat yang menunjukkan arah perbaikan progresif.
Perbaikan ekonomi dan program perlindungan sosial berhasil menurunkan kembali angka kemiskinan ke level satu digit yaitu 9,71 persen per September 2021 dari September 2020 yang mencapai 10,19 persen, serta berhasil menyerap sekitar 2,6 juta orang angkatan kerja pada kurun waktu Agustus 2020 - Agustus 2021.
Dengan demikian, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 6,49 persen per Agustus 2021 dari Agustus 2020 yaitu 7,07 persen, begitu pula Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 71,94 pada tahun 2020 menjadi 72,29 di tahun 2021.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

3 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya