Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis 23 Januari 2020. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan ekonomi global maupun domestik pada 2022 akan tumbuh lebih seimbang, meskipun masih ada sejumlah risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas dan pemulihan ekonomi.
"Perbaikan ekonomi global dan domestik terus berlanjut meskipun menghadapi varian Delta. Stabilitas terjaga termasuk sistem keuangan," katanya dalam raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis 27 Januari 2022.
Untuk pertumbuhan ekonomi dalam negeri, Perry mengatakan keseimbangan ini akan didukung oleh kinerja ekspor serta membaiknya konsumsi dan investasi.
Di sisi lain, sejumlah risiko masih akan membayangi keseimbangan ekonomi global dan nasional seperti normalisasi kebijakan moneter bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) dan merebaknya COVID-19 varian Omicron.
Selain itu, keseimbangan pertumbuhan ekonomi global dan domestik tahun ini juga akan dipengaruhi oleh risiko geopolitik, harga komoditas dan inflasi yang tinggi.
<!--more-->
Perry memproyeksikan The Fed akan menaikkan bunga sebanyak empat kali pada 2022 yakni pada Maret, Juni, September dan akhir tahun yang turut memberikan dampak ke Indonesia.
Menurutnya, kenaikan suku bunga The Fed tersebut akan berdampak pada kenaikan yield US Treasury dan aliran modal ke emerging markettermasuk Indonesia.
Oleh sebab itu, Perry memastikan koordinasi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus diperkuat untuk bersama-sama memulihkan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan.
"Peluang ada untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tapi ada risiko juga yang perlu kami antisipasi agar tetap mendukung pemulihan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
2 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.