TEMPO.CO, Jakarta - Bitcoin menunjukkan sinyal penguatan menjelang putusan Federal Reserve Rabu siang waktu setempat, 26 Januari 2022, soal suku bunga acuan. Bitcoin terkerek menjadi US$ 38 ribu pada 10.26 pagi waktu New York, 26 Januari 2022, pada level tertinggi sejak 21 Januari ketika aksi jual besar-besaran koin virtual dan aset berisiko lainnya terakselerasi dengan tajam.
Bitcoin mulai bangun dari kejatuhan hingga di bawah US$ 33 ribu pada Senin, lebih dari 50 persen sejak puncak pada November, mendorong beberapa analis untuk menunjuk ke US$ 30 ribu sebagai level dukungan utama. Itu adalah ambang batas yang belum disentuh Bitcoin sejak Juli.
Korelasi kripto dengan ekuitas menguat dalam beberapa pekan ini setelah investor bereaksi terhadap pengetatan kebijakan moneter AS.
"Pasar mungkin sudah memperkirakan kenaikan suku bunga. Dengan aksi jual pasar baru-baru ini, saya berharap The Fed melunakkan nadanya untuk membendung kepanikan lebih lanjut. Bitcoin akan mengikuti sentimen pasar secara umum pada saat ini," ujar Fadi Aboualfa, Kepala Penelitian Copper.co.
Pergerakan Bitcoin seiring dengan Nasdaq 100 dan S&P 500 mencapai level tertinggi sepanjang masa bulan ini, meningkatkan anggapan bahwa salah satu aset utama dunia yang sangat volatil ini dapat menjadi lebih dapat diprediksi di masa depan.
Adapun aset kripto lainnya juga naik pada Rabu, dengan Ethereum naik 10 persen dibandingkan dengan kenaikan 5 persen Bitcoin, sebuah jeda dalam tren perdagangan setelah kinerja Ether yang kurang baik dalam beberapa bulan terakhir.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.