TEMPO.CO, Jakarta - eFishery akan menggunakan uang US$ 90 juta yang merupakan hasil pendanaan seri C dari berbagai perusahaan ventura untuk membangun ekosistem perikanan digital di Indonesia yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
"Keseluruhan 100 persen dana itu untuk membangun industri perikanan Indonesia," kata CEO eFishery Gibran Huztaifah pada Bincang Bahari: Peluang Investasi Usaha Kelautan dan Perikanan 2022 di Media Center KKP, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Januari 2022.
eFishery mendapatkan suntikan dana US$ 90 juta dari berbagai perusahaan global seperti Temasek, SoftBank Vision Fund 2, Sequoia Capital India hingga perusahaan ventura dalam negeri seperti Northstar Group dan Go-Ventures.
Gibran menilai investasi kelautan dan perikanan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.
Oleh karena itu, dana investasi dari berbagai perusahaan ventura tersebut akan digunakan mulai dari sisi hulu sampai hilir. Di sektor hulu, misalnya menciptakan suatu produk, membangun teknologi pembudidayaan perikanan, akses pembiayaan, dan pengembangan pakan.
Sementara di sektor hilir eFishery akan membangun rantai bisnis seperti rantai distribusi, rantai pasok hingga membangun jaringan pasar ekspor.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
5 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
9 hari lalu
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.