Ekonom: Tantangan Ekspor Indonesia Akan Datang dari Perlambatan Ekonomi Tiongkok

Reporter

Antara

Selasa, 18 Januari 2022 16:13 WIB

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengingatkan potensi perlambatan ekonomi Tiongkok sebagai negara utama tujuan ekspor Indonesia, akan menjadi tantangan kinerja ekspor pada 2022.

"Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia sama-sama memproyeksikan bahwa ekonomi Tiongkok cenderung akan melambat pada tahun ini, sehingga berpotensi mempengaruhi volume permintaan komoditas ekspor Indonesia," ujar Josua kepada Antara di Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022.

Perlambatan aktivitas ekonomi Negeri Panda juga diperkirakan mempengaruhi tren harga komoditas global, mengingat pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang memiliki korelasi tinggi terhadap harga komoditas global seperti minyak mentah, minyak sawit mentah (CPO), dan batu bara.

Sementara itu, Josua menuturkan komponen harga komoditas ekspor yang merupakan komponen lain selain volume ekspor, juga diperkirakan mengalami proses normalisasi mengingat adanya normalisasi rantai pasokan global.

Adapun pada 2021, kinerja ekspor yang sangat baik, yakni tumbuh 41,88 persen jika dibandingkan 2020, ditopang oleh tren kenaikan harga komoditas global alias commodity boom yang dipicu disrupsi rantai pasokan global dan pemulihan ekonomi dunia.

Tingginya ekspor yang belum bisa dilampaui oleh perbaikan kinerja impor menghasilkan surplus neraca perdagangan 2021 mencapai 35,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), tertinggi sejak 2008.

Di sisi lain, Josua memprediksikan rencana normalisasi kebijakan moneter AS 2022 akan turut mempengaruhi harga komoditas global, mengingat kenaikan suku bunga acuan AS yang berpotensi mendorong penguatan dolar AS memiliki hubungan terbalik dengan harga komoditas ekspor.

"Oleh sebab itu, tantangan ekspor Indonesia akan datang dari perlambatan ekonomi Tiongkok, hingga potensi penguatan dolar AS yang berimplikasi pada potensi penurunan harga komoditas global," ujarnya.

Dengan demikian, ia menyarankan agar pemerintah tetap mendorong hilirisasi komoditas ekspor yakni CPO dan batu bara, sehingga kinerja ekspor Indonesia tidak selalu bergantung pada kondisi global terutama harga komoditas mentah di pasar internasional, mengingat Indonesia masih pengekspor komoditas mentah dengan nilai tambah yang tidak tinggi.

Baca Juga: Harga Batu Bara Acuan Januari 2022 Turun ke USD 158,5 per Ton, Pemicunya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

2 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

7 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

7 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

7 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

8 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

10 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya