Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Cimahi Ngatiyana berjalan menyusuri jembatan jalur ganda Leuwigajah di Cimahi, Jawa Barat, 12 Januari 2022. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil rutin memantau operasi pasar minyak goreng di sejumlah daerah. Pemantauan dilakukan untuk memastikan operasi pasar minyak goreng berjalan optimal dan tepat sasaran.
"Kami terus memantau pendistribusian di situasi yang tidak nyaman bagi masyarakat. Khususnya yaitu kenaikan minyak goreng yang hampir Rp 40 ribu (per 2 liter), padahal normalnya hanya Rp 28 ribu (per 2 liter)," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil, Minggu, 16 Januari 2022.
"Oleh karena itu, operasi pasar kami terus lakukan. Yang minggu ini ada di 11 kabupaten/kota. Tapi minggu depan, insya Allah seluruh 27 kabupaten/kota bisa terjangkau," katanya.
Dalam operasi pasar di Jawa Barat, disiapkan sekitar 240 ribu liter minyak goreng. Minyak goreng dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter. Tiap orang hanya diperbolehkan membeli dua botol atau dua liter.
"Nantinya minyak goreng ini akan dibagi ke 27 kabupaten/kota sesuai kebutuhan," ucap Kang Emil.
Untuk memantau harga minyak goreng di pasar-pasar, Kang Emil meminta Duta Pasar Rakyat Juara Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil melakukan pengecekan secara langsung dan berkala ke pasar-pasar rakyat di Jabar. "Saya minta Ibu Atalia selaku Duta Pasar Jawa Barat untuk memantau juga di ratusan pasar Jawa Barat terkait kondisi ini," ucap Kang Emil. <!--more--> Guna memastikan ketersediaan minyak goreng tetap aman, Pemerintah Provinsi Jabar akan berkolaborasi bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dengan memantau kondisi minyak goreng di Bulog.
"Kami juga nanti bersama BI hadir di sini akan melakukan evaluasi pergudangan di Bulog, sehingga bisa memastikan suplai ke pasar-pasar, khususnya di Jawa Barat, bisa aman terkendali," ucap Kang Emil.
Selain itu, kata Kang Emil, harga sembako di Jawa Barat akan lebih terkendali dan terjangkau dengan adanya infrastruktur baru yang bisa mempermudah proses distribusi. Salah satunya adalah Jalan Tol Cisumdawu yang dapat memangkas jarak tempuh Bandung-Majalengka.
"Harga juga berbanding lurus dengan infrastruktur, jadi sebenarnya dalam waktu tahun ke depan harusnya hidup rakyat Jawa Barat lebih baik karena Tol Cisumdawu yang biasa 4 jam Bandung-Majalengka sekarang 40 menit," ucapnya. "Makin cepatnya infrastruktur, maka biaya transportasi sembako itu akan makin murah karena makin cepat. Mudah-mudahan ini jangka menengah bisa kita panen hasil kesejahteraannya," kata Ridwan Kamil.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.