TEMPO.CO, Jakarta - Modal Adam Prireza kembali 50 kali lipat setelah menjual gambar desain dan animasi non-fungible token (NFT) ke platform Hicetnunc.art. Dalam tiga bulan, penghobi gambar, desainer, sekaligus jurnalis ini mengantongi 102 koin Tezos, padahal modal awalnya hanya 2 koin.
“Sejauh ini baru minting 16 karya di platform Hicetnunc.art. Sebagian besar sekarang dijual di secondary market karena sudah sold out di primary market,” ujar Adam saat dihubungi pada Jumat petang, 14 Januari 2022.
Adam mengatakan keuntungan yang ia peroleh belum sebesar teman-teman sekomunitas gambarnya. Sebab, jumlah karya yang dia minting masih terbatas. Adapun minting adalah proses mengubah karya digital menjadi koleksi kripto di blockchain.
Bila dikonversi dalam rupiah, keuntungan yang ia dapat ini setara dengan Rp 13 juta. Untuk memasarkan gambarnya, Adam menggunakan media sosial Twitter. Ini dia anggap sebagai salah satu proses terpenting dalam menjual gambar NFT.
Sebab, promosi melalui Twitter dianggap lebih efektif lantaran ekosistem NFT ada di platform media sosial itu. Adam memanfaatkan utas bernama "Shilling”. Utas ini biasanya menjadi tempat para pemilik karya atau artis mempromosikan gambarnya.
Lewat utas tersebut, para artis bakal menuliskan contoh karya mereka lengkap dengan alamat situs atau gambar yang sudah diunggah di platform pilihannya. “Mayoritas pembelinya orang asing. Mereka aktif di NFT sebagai kolektor. Namun saya belum menemukan pasar khusus karena baru mulai,” ujarnya.