Batu Bara Boleh Diekspor Lagi, ESDM Sebut Syarat Perusahaan yang Dapat Prioritas

Rabu, 12 Januari 2022 17:39 WIB

Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 4 Januari 2022. Pemerintah melarang perusahaan untuk melakukan ekspor batu bara selama satu bulan sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM Arifin Tasrif mengatakan berpeluang membuka keran ekspor batu bara secara parsial apabila telah ada pernyataan dari PLN bahwa krisis energi primer telah diatasi.

"Yang kami prioritaskan adalah bagi para produsen yang memenuhi seratus persen DMO-nya," ujar Arifin dalam konferensi pers, Rabu, 12 Januari 2022.

Arifin mengatakan perusahaan yang belum memenuhi kewajiban pemenuhan pasokan batu bara dalam negeri akan diminta untuk memenuhinya terlebih dahulu sebelum kembali diberi izin ekspor.

Pemerintah juga telah membagi perusahaan-perusahaan tersebut ke dalam beberapa kategori berdasarkan pemenuhan kewajiban DMO-nya. "Dan sanksi disiplin akan kami terapkan dengan jelas."

Arifin menegaskan pemerintah menunggu pernyataan bahwa situasi pasokan batu bara untuk perusahaan setrum itu sudah aman sebelum ekspor kembali dibuka. Dalam artian, jadwal kedatangan pasokan batu bara ke lokasi pembangkit PLN dan IPP sudah dipastikan dan ada kontraknya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menutup keran ekspor batu bara pada 1-31 Januari 2022. Arifin berujar kebijakan ini diambil lantaran pasokan energi primer untuk pembangkit listrik PLN dan IPP kecenderungannya makin menipis dan bahkan ke arah nihil.

"Untuk itu pemerintah mengambil langkah pengamanan, sehingga pengamanan ini kami melakukannya secara total karena ingin memastikan bahwa dari stok yang tersedia secara nasional untuk dikomersialkan sebagian besar itu bisa dipakai untuk memenuhi situasi emergency yang kita hadapi," ujar Arifin.

Baca: Kereta Cepat Terkendala Tanah Lempung, Luhut: Menurut Ahli Bisa Tahan Goyangan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

2 jam lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

2 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

3 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya