Kasus Omicron Melonjak, Luhut: Kewaspadaan Tinggi saat Keterisian RS 30 Persen
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 12 Januari 2022 07:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap gelombang pandemi Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron.
Pemerintah akan menyalakan alarm peringatan saat tingkat keterisian kamar perawatan atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di atas 20 persen.
“Kami akan high alert (memberi peringatan kewaspadaan tinggi) saat BOR (keterisian kamar rumah sakit) mendekati 20-30 persen,” ujar Luhut dalam video rekaman, Selasa, 11 Januari 2022.
Per Selasa petang, jumlah kasus baru varian Omicron di Tanah Air menembus 802 orang.
Dari total kasus itu, 537 ditemukan di Jakarta. Sedangkan 435 lainnya adalah kasus impor yang dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Melonjaknya angka penularan ini menambah jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia menjadi 6.311 orang. Luhut berujar, dari hasil pengamatan di negara lain, penyebaran varian omicron akan mencapai puncaknya dalam waktu 40 hari atau lebih cepat dari varian Delta.
<!--more-->
“Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari,” tutur Luhut. Adapun secara global, varian Omicron telah menyebar di 150 negara dan membuat kasus Covid-19 kembali memuncak.
Luhut meminta masyarakat tetap waspada, tapi tak perlu disertai panik. Musababnya, kata dia, sebagian besar kasus varian Corona memberikan efek gejala ringan. Menurut Luhut, pemerintah akan melakukan pengawasan ketat terhadap perkembangan kasus Covid-19 dan segera mengambil langkah antisipasi bila diperlukan.
Mengklaim Indonesia lebih siap menghadapi Omicron, Luhut menyatakan kini negara memiliki sistem kesehatan yang lebih baik. “Kita siap baik dalam hal obat-obatan, termasuk molnupiravir dari Merck, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen, dan fasilitas isolasi terpusat,” katanya.
Untuk mengantisipasi meluasnya angka kasus Covid-19 dan mencegah pagebluk perkepanjangan, Luhut mengimbau masyarakat tidak bepergian lebih dulu dalam dua hingga tiga pekan ke depan.
“Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama variant Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi Covid-19 ini,” kata Luhut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Luhut: Puncak Gelombang Baru Omicron di RI Tak Setinggi Negara Lain