Petani: Harga Pupuk Nonsubsidi Naik Tidak Wajar sampai 100 Persen

Reporter

Bisnis.com

Senin, 10 Januari 2022 05:50 WIB

Pupuk urea non subsidi di Pelabuhan Rakyat Kalimas, Surabaya untuk dikirimkan ke Sampit, Kalimantan Tengah, Selasa (9/2). Pemerintah berencana merevitalisasi industri pupuk urea sebesar 47,1 triliun rupiah. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Petani Indonesia (SPI) melaporkan harga pupuk non subsidi naik hingga 100 persen pada pekan pertama Januari 2022. Tren kenaikan harga pupuk non subsidi itu sudah berlangsung sejak Oktober 2021.

Ketua Pusat Perbenihan Nasional (P2N) SPI Kusnan mengatakan kenaikan harga pupuk nonsubsidi itu turut mengoreksi pendapatan petani secara nasional. Konsekuensinya, nilai tukar petani atau NTP untuk tahun 2021 masih berada di bawah standar impas.

“Harga pupuk nonsubsidi sekarang naiknya tidak wajar sampai 100 persen yang awalnya pada 2020 akhir harganya hanya Rp 280 ribu per sak [50 kilogram] pupuk Urea, tapi sekarang sampai Rp 500 ribu per sak bahkan di luar Jawa tembus Rp 600 ribu,” kata Kusnan melalui sambungan telepon, Minggu, 9 Januari 2022.

Berdasarkan catatan SPI hingga pekan pertama Januari 2022, harga pupuk Urea sudah mencapai Rp 560 ribu per sak. Saat situasi normal harga pupuk itu berada di posisi Rp 265 ribu hingga Rp 285 ribu per sak. Hanya saja sejak Oktober hingga November 2021, harga pupuk itu mengalami kenaikan menjadi Rp 380 ribu.

Kenaikan harga itu berlanjut pada Desember 2021 mencapai Rp 480 ribu hingga Rp 500 ribu. Selain itu, catatan SPI menunjukkan, harga pupuk NPK juga mengalami kenaikan yang signifikan. Misalkan, NPK Mutiara mengalami kenaikan harga mencapai Rp 600 ribu per sak dari harga sebelumnya di posisi Rp 400 ribu per 50 kilogram.

Sementara itu, NPK Phonska mengalami kenaikan menjadi Rp 260 ribu per sak [25 kilogram] dari harga awal Rp 170 ribu per sak.
<!--more-->
“Sedangkan harga komoditas, misalkan padi, tidak kunjung baik bahkan beras di tingkat penggilingan masih Rp 8.000, kalau petani jual rugi lah, tidak impas tidak dapat apa-apa, tapi komoditas jagung, petani masih dapat karena harga jual lumayan,” kata dia.

Selain kenaikan harga pupuk nonsubsidi, dia menambahkan, pendapatan petani juga tergerus oleh naiknya biaya buruh tani dan juga pestisida yang sebagian besar masih digunakan oleh petani konvensional.

Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) memastikan stok pupuk subsidi di setiap gudang lini 3 atau kabupaten terpenuhi seiring dengan tren kenaikan harga pupuk nonsubsidi pada awal tahun ini.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia Achmad Tossin Sutawikara mengatakan ketersediaan pupuk bersubsidi per tanggal 7 Januari 2022 mencapai 130 persen dibandingkan dengan ketentuan stok minimum yang ditentukan.

“Posisi stok per 7 Januari 2022 menunjukkan aman, stok lebih besar dari stok minimum yang ditentukan Permentan,” kata Tossin melalui pesan WhatsApp, Minggu.

Berdasarkan data APPI, stok lini 3 pupuk bersubsidi tercatat sebanyak 722.458 ton. Perinciannya, Pupuk Urea sebanyak 338.125 ton, NPK sebanyak 213.785 ton, SP-36 sebesar 52.409 ton, ZA sebesar 61.117 ton dan organik sebesar 57.021 ton.

Adapun, ketentuan stok minimum di gudang lini 3 produsen dipatok sebesar 555.208 ton. Tossin berharap ketersediaan itu dapat memberi akses kepada petani untuk mengakses pupuk bersubsidi.

Di sisi lain, dia mengatakan, asosiasinya juga turut melakukan pengawasan pasar untuk memastikan harga pupuk bersubsidi sesuai dengan ketentuan harga eceran tertinggi atau HET di tingkat petani. “Kami ada namanya marketing supervisor, kami mengawasi kegiatan atau manuver di distributor dan pengecer, saya lihat sudah sesuai dengan HET tetap terjaga,” tuturnya.

BISNIS

Baca juga: Raffi Ahmad Disebut Jajaki Investasi Olahan Sapi Jadi Kornet

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jadi Agen Mitra UMi, Hj Caryati Bisa Bantu Ekonomi Warga Desa

13 jam lalu

Jadi Agen Mitra UMi, Hj Caryati Bisa Bantu Ekonomi Warga Desa

Para petani yang kehabisan modal mendapat pinjaman sehingga bisa tetap panen.

Baca Selengkapnya

Mentan Tanda Tangan MoU Pembentukan Kelompok Kerja Pertanian dengan Vietnam

1 hari lalu

Mentan Tanda Tangan MoU Pembentukan Kelompok Kerja Pertanian dengan Vietnam

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menandatangani kerja sama MoU mengenai pembentukan kelompok kerja pertanian dengan Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan.

Baca Selengkapnya

Cek Rekomendasi IHSG Pekan Ini, Sentimen Harga Nikel Berlanjut

1 hari lalu

Cek Rekomendasi IHSG Pekan Ini, Sentimen Harga Nikel Berlanjut

Angga Septianus dari IPOT memperkirakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi oleh sentimen harga nikel. Dia merekomendasikan saham-saham ini padapekan ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

2 hari lalu

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) minta Perum Bulog dan semua pemangku kepentingan di bidang pangan jagung serap hasil panen petani

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

3 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

3 hari lalu

Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

Aliansi Pendidikan Gratis Riau mencatat, lebih dari 50 calon mahasiswa Unri masuk kelompok UKT tidak sesuai kemampuan ekonomi orang tua mereka.

Baca Selengkapnya

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

3 hari lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

3 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

7 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

14 hari lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya