Bank Commonwealth Prediksi Kinerja Pasar Saham Tahun Depan Lebih Baik

Reporter

Tempo.co

Kamis, 30 Desember 2021 05:54 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik. (ANTARAFOTO)

TEMPO.CO, Jakarta - Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya memprediksi dunia bisnis akan melanjutkan pemulihan dan pertumbuhannya pada 2022. Kinerja pasar saham pun diproyeksi lebih baik dibanding tahun ini.

“Optimisme pemulihan ekonomi pada tahun 2022 akan terus berlanjut dan membawa perubahan yang lebih baik lagi di dunia investasi. Pasar saham dan reksa dana saham memiliki potensi yang sangat baik di 2022,” kata Ivan dalam siaran pers, Rabu, 29 Desember 2021.

Hal ini dilihat dari tingginya jumlah masyarakat dunia yang telah mendapatkan vaksin sehingga membuat kondisi berubah menjadi endemi. Selain itu, perkembangan sektor digital dan teknologi di pasar saham domestik yang memberikan darah baru pada 2021 dengan kinerja yang sangat baik.

“Dimulainya era digital di pasar saham Indonesia membuat sektor digital dan teknologi masih memiliki peluang untuk mencatatkan kinerja yang baik pada tahun depan. Ditambah dengan semakin banyaknya perusahaan start up teknologi yang berencana mencatatkan saham perdananya di bursa domestik akan memicu derasnya aliran dana asing ke bursa saham,” kata Ivan.

Menurut OJK, hingga 13 Desember 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke level 6.662,87 atau tumbuh 18,44 persen year to date (ytd), dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 8.350,83 triliun.

Penghimpunan dana di pasar modal hingga 7 Desember 2021 telah mencapai Rp 335,8 triliun, dari 180 penawaran umum. Capaian tersebut jauh melampaui capaian pada 2020, yakni penghimpunan dana sebesar Rp 118,7 triliun di pasar modal.

Melihat kondisi yang makin kondusif dan bergerak ke arah yang lebih baik, Ivan merekomendasikan untuk memperbesar komposisi reksa dana saham pada portfolio investasi yang tetap disesuaikan dengan profil risiko setiap investor. Sebagai contoh, untuk investor dengan profil risiko balanced dapat menambah porsi reksa dana saham menjadi 35 persen dari 30 persen.

Sedangkan, untuk porsi reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang masing-masing 35 persen dan 30 persen. Dan, untuk investor yang memiliki profil risiko yang lebih agresif atau growth bisa menerapkan komposisi portfolionya sebagai berikut: reksa dana saham 65 persen, reksa dana pendapatan tetap 20 persen, dan reksa dana pasar uang 15 persen.

Baca Juga: Bukalapak: Pengunduran Diri Rachmat Kaimuddin Tak Pengaruhi Kelangsungan Usaha

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

11 jam lalu

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

OJK akhirnya mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund). Bagaimana kronologi lengkapnya?

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

18 jam lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

22 jam lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

1 hari lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

1 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

1 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

2 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya