Pernah Ambil Keputusan Salah, Lo Kheng Hong Beri 5 Pegangan untuk Investor
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 28 Desember 2021 09:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Investor kawakan Lo Kheng Hong telah 32 tahun mengecap asam garam investasi di pasar modal. Berbagai kondisi ekonomi di Tanah Air pun pernah dilewati.
Menurut Lo Kheng Hong berinvestasi itu tidak sulit. “Berinvestasi itu mudah dan sederhana bagi mereka yang punya tujuan dan sabar,” ujarnya dinukil dari siaran pers yang dibagikan Sinarmas Sekuritas, Senin, 27 Desember 2021.
Sebagai sosok yang menginspirasi banyak anak muda untuk berinvestasi di pasar modal, Lo Kheng Hong memang tak pernah pelit membagikan tips sukses berinvestasi di pasar modal. Tak bosan-bosan ia mengingatkan agar investor muda berinvestasi pada sesuatu yang dipahami.
Sedikitnya, Lo menyebut ada lima tips yang bisa diterapkan investor untuk meraih sukses atau cuan dari berinvestasi di pasar modal.
1. Baca laporan keuangan
Menurut Lo, tidak ada alasan investor atau trader tak membaca laporan keuangan. Sebab, kunci untuk memilih emiten itu justru dari laporan keuangan.
Investor bisa mulai membaca laporan keuangan dari informasi mengenao laba, penjualan, dan modal perusahaan. Selanjutnya, tilik juga berapa utang perusahaan dan apakah utangnya lancar atau macet.
<!--more-->
2. Sabar menanti hasil yang terbaik
Lo mengingatkan bahwa tidak ada yang instan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Ini dibuktikan Lo Kheng Hong ketika pertama kali terjun berinvestasi. Kala itu, bukannya untung tapi malah rugi.
Saat itu, kata Lo, ia memulai dengan cara yang salah yakni membeli saham IPO dengan harga murah, lalu menjualnya ketika listing dengan harapan mendapatkan keuntungan. Padahal, untuk mendapatkan hasil terbaik, berinvestasi perlu waktu.
3. Beli saham yang bidang usahanya baik
Lo Kheng Hong berujar memilih emiten sebenarnya tidak sulit, investor hanya perlu mencari industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Setelah menentukan industrinya, sortir perusahaan yang misalnya masih memiliki price to book value atau PBV kecil tapi asetnya banyak dan utangnya kecil.
4. Pilih perusahaan yang untung
Lo gamblang mengatakan anti membeli perusahaan yang rugi. Dia selalu mencari perusahaan yang bisa menjadi mesin uang buatnya. Karena itu, ia sama sekali tidak tertarik pada perusahaan yang dari awal telah mengalami kerugian.
5. Rekam jejak pimpinan perusahaan yang baik
Setiap menentukan saham yang hendak dibeli, Lo selalu mencari tahu pimpinan perusahaan itu, seperti direksi dan komisaris. "Pastikan bahwa selama berkarier di industri, mereka adalah pribadi yang berintegritas, jujur dan memiliki reputasi yang baik," ujar dia.
CAESAR AKBAR
BACA: Lo Kheng Hong dan Jos Parengkuan Blak-blakan Soal Nyaris Bangkrut Saat Krisis