Kata Bos Garuda Soal Keputusan Umrah Ditunda hingga Awal 2022

Senin, 20 Desember 2021 15:48 WIB

Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo bercorak khusus yang menampilkan visual masker pada bagian moncong pesawat berada di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 1 Oktober 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengatakan hingga saat ini perusahaan masih memutuskan untuk tidak melayani penerbangan menuju Jeddah, Arab Saudi. Pasalnya, penerbangan ke sana erat kaitannya dengan perjalanan umrah yang sampai saat ini belum dilaksanakan kembali oleh pemerintah Indonesia.

"Saat ini karena umrah belum dibuka, persyaratan masih cukup berat, kami putuskan untuk tidak terbang dulu," ujar Irfan dalam konferensi pers, Senin, 20 Desember 2021.

Mulanya, kata Irfan, rute penerbangan ke Tanah Suci akan mulai dibuka pada 23 Desember 2021. Namun, sesuai dengan diskusi dengan Kementerian Agama, perjalanan itu disarankan ditunda lantaran adanya persyaratan karantina yang cukup lama bagi pelaku perjalanan.

"Sesuai diskusi dengan Kementerian Agama, sebaiknya kita tunda, karena mereka yang akan pergi harus melakukan karantina 10 hari," tutur Irfan.

Di sisi lain, Irfan mengatakan perseroan sudah terus mempersiapkan maskapai untuk kembali menerbangi rute ke Arab Saudi. Dengan demikian, begitu umrah dibuka dan pelaku perjalanan atau jemaah bisa memenuhi persyaratan, penerbangan sudah diap bepergian.

Advertising
Advertising

"Kamu sudah siapkan akhir tahun ini, tapi karena kasus yang terjadi dan peningkatan hari karantina, sementara kita tunda sesuai saran dari Kementerian Agama," tutur dia.

<!--more-->

Sebelumnya, Kementerian Agama memutuskan menunda pemberangkatan jemaah umrah Indonesia sampai 2022. Keputusan ini diambil menyusul keluarnya imbauan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri di tengah risiko penyebaran Covid-19 varian Omicron.

"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal 2022. Kami berharap kondisi segera membaik," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief melalui siaran pers, Sabtu, 18 Desember 2021.

Hilman mengatakan keputusan ini telah memperoleh dukungan dari asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), meski terdapat beberapa penyelenggara yang kecewa karena pemberangkatan jemaah umrah telah lama tertunda.

Namun, Hilman memastikan semua pemangku kepentingan memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru Covid-19, Omicron.

"Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri," katanya.

Sebagai regulator dan pengawas penyelenggaraan ibadah umrah, lanjut Hilman, Kemenag terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan terkait untuk terus mengupayakan terselenggaranya ibadah umrah yang sehat dan aman. Dia mengatakan penyelenggaraan umrah pada masa pandemi menjadi barometer penyelenggaraan ibadah haji 1443 hijriah atau 2022.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Baca: Hasil Investigasi: LRT Jabodebek Tabrakan Akibat Petugas Komunikasi via WA Grup

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

1 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

1 hari lalu

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

Terdapat delapan grup keberangkatan dengan total 350 jamaah umrah di program Umrah Akbar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

2 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

3 hari lalu

75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

Kemenag mengatakan ada 75.572 visa jemaah haji reguler yang sudah terbit. Diketahui Jemaah haji Indonesia akan mulai terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

3 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kemenag Siapkan Regulasi Pengawasan Madrasah Berbasis Digital

4 hari lalu

Kemenag Siapkan Regulasi Pengawasan Madrasah Berbasis Digital

Digitalisasi regulasi pengawasan ini nantinya akan mengatasi masalah ketimpangan rasio pengawas dengan jumlah madrasah.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

4 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya