Teten Masduki Sebut Potensi Produksi Bambu RI 4 Kali Lebih Besar dari Cina

Minggu, 19 Desember 2021 20:30 WIB

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam diskusi online Ngobrol @Tempo "Indonesia Tumbuh, Indonesia Pulih", Rabu, 18 Agustus 2021. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan akan mengembangkan potensi global produk bambu asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan para pemangku kepentingan terkait antara lain Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan.

"Saya akan colek menteri-menteri terkait lainnya untuk kerja sama mengembangkan produk bambu asal Selaawi, Garut," ungkapnya pada acara pembukaan Selaawi Bamboo Festival 2021 di Garut, sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu 19 Desember 2021.

Bambu disebut menjadi salah satu tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Apalagi, lanjut dia, banyak kerajinan berbahan dasar bambu yang ketika diolah bisa memiliki nilai jual lebih tinggi.

Selain itu bambu juga dianggap sebagai salah satu produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang produksinya bisa mencapai 90 persen dari nilai hasil hutan.

Sementara, kata Menkop, kayu yang selama ini identik menjadi hasil utama kehutanan sebenarnya hanya menyumbang 10 persen dari produksi hasil kehutanan.

Advertising
Advertising

"Lebih dari itu, secara ekologis bambu dapat menjadi solusi atas adanya ancaman lingkungan dan dampak perubahan iklim," ucap Menkop Teten.

Ia mencontohkan di China, memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan pendapatan petani sebesar 28,4 persen serta memainkan peran penting dalam perkembangan industri di pedesaan.
<!--more-->

Karena potensi produktifitas bambu di Indonesia empat kali lebih besar dibanding China, Menkop Teten mengatakan pendapatan petani dalam negeri bisa lebih besar.

Menkop menyebutkan pemerintah telah menyiapkan sejumlah stimulus dan ekosistem usaha yang sehat untuk mendukung pemulihan dan transformasi ekonomi UMKM.

Mulai dari Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), Kredit Usaha Rakyat (KUR), kemitraan dalam rantai nilai BUMN dan usaha besar, hingga kepastian penyerapan produk melalui belanja pemerintah (pusat dan daerah), BUMN, swasta dan masyarakat.

Berbagai jenis kerajinan berbahan baku bambu yang diproduksi para perajin di Selaawi, di antaranya, mebel, furnitur, peralatan dapur, kap lampu, keranjang, sangkar burung, dan ornamen-ornamen kafe atau restoran.

Produk bambu asal Selaawi juga bisa menembus pasar internasional, seperti negara-negara Asia, Australia, dan Eropa.

Untuk Asia, negara yang sudah menjadi langganan antara lain ialah Thailand, Singapura, dan Korea Selatan. Bahkan, untuk kap lampu sudah sejak tiga tahun yang lalu rutin dikirim ke rumah makan yang ada di Singapura.

Ia mengharapkan Bamboo Creative Centre atau pusat kreatif bambu Selaawi menjadi contoh melahirkan inovasi baru produk olahan bambu (nilai tambah). "Sehingga, bisa meningkatkan pendapatan masyarakat," katanya.

BACA: Teten Masduki Sebut PR Utama Pengembangan Pasar UMKM adalah Rantai Pasok

Berita terkait

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

3 jam lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

6 jam lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

1 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

2 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

2 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

2 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

3 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

4 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya