Rupiah Ditutup Menguat 6 Poin, Apa Saja Faktor yang Mempengaruhinya?

Jumat, 17 Desember 2021 17:34 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan tren apresiasi mata uang Asia terhadap dolar AS. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT.TRFX Garuda Berjangka mencatat rupiah ditutup menguat tipis 6 poin dalam perdagangan akhir pekan ini.

"Walaupun sebelumnya sempat melemah 27 point di level Rp 14.355 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.361," kata Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Desember 2021.

Dari sisi eksternal, kata dia, hal itu dipengaruhi dolar yang melemah pada hari Jumat. Kendati melemah, kata dia, dolar tetap tinggi, serta di bawah tekanan karena investor mencerna kejutan kenaikan suku bunga dari Bank of England (BOE), dan Bank Sentral Eropa (ECB) mengadopsi sikap yang lebih hawkish.

Selain itu, bank sentral utama telah mengadopsi kebijakan yang berbeda karena ketidakpastian tentang dampak varian omicron Covid-19 pada pemulihan ekonomi. Perdebatan tentang sejauh mana bank sentral harus bertindak untuk mengekang inflasi yang tinggi juga terus berlanjut.

Dia juga mengatakan dalam sebuah langkah yang mengejutkan pasar, Bank of England (BOE) menaikkan suku bunga menjadi 0,25 persen ketika menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis, menjadi bank sentral Kelompok 7 (G7) pertama yang menaikkan suku bunga sejak awal Covid-19.

Sementara itu ECB, dalam keputusan kebijakannya sendiri yang diturunkan pada hari yang sama dengan BOE, mengumumkan rencana pengurangan aset selama kuartal mendatang. Namun, bank sentral juga menekankan fleksibilitas kebijakan.
<!--more-->
Sedangkan dari sisi internal, pelaku pasar optimistis virus omicron yang terdeteksi di Indoneia bisa ditanggulangi secepatnya oleh pemerintah. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat agar waspada tapi perkembangan omicron ini jangan membuat kita panik. Untuk itu, masyarakat yang belum divaksin agar segera divaksin.

Kemudian sejalan dengan tidak diberlakukannya pengetatan PPKM, konsumsi masyarakat kembali stabil dan meningkatnya mobilitas pasca langkah-langkah penanganan yang ditempuh pemerintah dalam pengendalian COVID-19 varian Delta. Bank Indonesia (BI) juga optimistis bahwa ekonomi kuartal keempat 2021 diperkirakan tumbuh di atas 4,5 persen dan Secara keseluruhan.

Pertumbuhan ekonomi 2021 akan berada dalam kisaran 3,2 persen sampai 4 persen. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani di 4 persen. Walaupun sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) telah merevisi pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan sebesar 4,9 persen dari sebelumnya 5,9 persen di tahun 2021 akibat varian Covid-19 baru yaitu Omicron yang sudah menyebar di berbagai negara.

Sedangkan untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat tipis di rentang Rp 14.330- Rp14.390.

HENDARTYO HANGGI

Baca juga: OJK Digugat Praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

8 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

20 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

22 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

23 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya